Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak 16 Tahun Nafkahi Sang Adik karena Ditinggal Pergi Orangtua

Kompas.com - 04/01/2017, 11:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Marcel (3) tampak terdiam sambil duduk di ruang tamu. Tangan kanannya memegang sepotong roti isi cokelat yang mengering. Kepalanya sedikit menengadah. Dia tak bisa berbicara dan berjalan dengan normal. 

Tepat di sampingnya, ada Soni (16), kakak dari Marcel. Mata Soni tampak sayu. Badannya tampak lesuh karena tengah demam.

Kedua anak itu tinggal dalam rumah bersama Desi, saudara kandung dari orangtua Soni dan Marcel.

Namun, menurut puskesmas setempat, Desi memiliki gangguan jiwa sehingga tak bisa beraktivitas seperti biasa.

Rumah yang ditempati pun tergolong tak layak. Listrik di rumah mati, sementara air tergolong tak laik.

Barang-barang di rumah tampak berantakan. Hanya satu kamar yang ditempati. Itu pun ditempati oleh Desi.

Sementara itu, Soni dan Marcel tidur di ruang tamu dengan kasur yang sudah usang.

"Ibu sudah lama pergi, kalau bapak meninggal," kata Soni bercerita kepada Kompas.com di rumahnya, Perumahan Bugel Mas Indah Blok D2 Nomor 15, Tangerang, Rabu (4/1/2017).

Dari cerita Soni, ayahnya meninggal sejak dua tahun lalu karena komplikasi penyakit. Sementara itu, sang ibu memilih untuk pergi meninggalkan dia dan Marcel karena menikah dengan pria lain.

Soni merupakan anak pertama, sedangkan Marcel adalah anak keempat. Sang ibu memilih untuk membawa anak kedua dan ketiga.

Soni tak mengetahui alasan sang ibu meninggalkan dia dan si bungsu. Sang ibu bertemu dengan Soni sekali dalam satu pekan dan memberikan uang Rp 30.000.

"Tiba-tiba (ibu) pergi dan saya enggak tahu kalau ibu sudah menikah," ujar Soni. Alhasil, Soni yang putus sekolah sejak kelas satu SMP itu harus berjibaku menghidupi dia dan sang adik.

Soni bekerja mulai dari membantu pedagang nasi goreng hingga pedagang kopi. Saat membantu pedagang nasi goreng, ia harus bekerja dari sore hingga tempat dagang tutup.

Sebagai imbalan, Soni diberikan upah Rp 10.000 dan satu porsi nasi goreng.

"Nasi goreng itu buat saya dan Marcel makan malam. Saya bangunin dia saat malam untuk (sekadar) makan," kata Soni.

Halaman:



Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com