Oleh: Madina Nusrat
Data rekam medis gigi, foto diri yang menampakkan gigi, hingga sisa-sisa busana dan perhiasan membuka tabir identitas satu per satu korban terbakarnya Kapal Motor Zahro Express di Teluk Jakarta.
Tangis pun tak bisa dibendung setelah galau dan tegang menjadi satu saat menanti identifikasi 20 korban tewas yang terbakar 100 persen.
Tak ada kerabat yang hadir saat jenazah Bunyamin (43) diserahkan di Rumah Sakit Polri Said Sukanto di Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (3/1) sore.
Jasad guru matematika SMA Al Azhar 3 Kebayoran, Jakarta Selatan, itu diterima teman- teman seprofesinya.
Istri, anak, dan beberapa kerabat lain Bunyamin juga menjadi korban dalam kebakaran KM Zahro Express, 1 Januari lalu. Waktu itu, mereka dalam perjalanan berwisata dari Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
”Pak Bunyamin berwisata ke Pulau Tidung bersama istri dan dua anak, serta tiga saudaranya di Jakarta. Semua menjadi korban,” kata Sunardi, salah satu guru SMA Al Azhar yang hadir.
Menurut dia, keluarga besar Bunyamin menunggu di kampung halamannya di Cirebon, Jawa Barat.
Sunardi mengatakan, hingga kini, istri dan anak perempuan Bunyamin, yakni Lin Marlina dan Fahira Azahra (17), juga belum ditemukan. Baru anak laki-lakinya, Afdan (14), yang ditemukan selamat dari kejadian itu. Sementara tiga saudara Bunyamin yang ikut di kapal itu, hingga kemarin, masih dirawat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, dan RS Polri.
Identitas Bunyamin baru dapat terungkap setelah guru SMA Al Azhar 3 menyerahkan foto Bunyamin semasa hidup yang menampakkan giginya.
Bunyamin adalah satu dari lima jenazah korban terbakar yang berhasil diidentifikasi, Selasa.
Selain Bunyamin, jenazah yang telah diidentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga, kemarin, adalah Otih Sugiarti (69); M Nurdin (45) dan anaknya, Nazwa Sarla (11); serta Yeti Herawati (43).
Sehari sebelumnya juga telah teridentifikasi tiga jasad terbakar, yakni Dewi alias Ailing (35), Nia Kurniati (33), dan Tjung Tho Kie (60). Ketiganya juga diidentifikasi dari data gigi dan aksesori yang dikenakan.
Total korban tewas terbakar yang ditemukan pada hari kejadian sebanyak 20 orang. Hingga semalam masih 12 jasad yang belum teridentifikasi, terdiri dari 10 perempuan, 1 laki-laki, dan 1 jasad yang belum bisa dikenali jenis kelaminnya.
Selain gigi, identifikasi korban KM Zahro Express yang tewas terbakar juga dilakukan tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polri dengan memublikasikan foto aksesori dan potongan pakaian, sepatu, serta dompet yang tak terbakar dan ditemukan melekat pada tubuh korban.