Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto Mediasi Kasus Titip Anak Berujung Tagihan Rp 40 Juta

Kompas.com - 09/01/2017, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sri Handayani (25) tujuh bulan lalu menitipkan anaknya, DAR (2),  kepada kakak dari ibunya atau bude-nya yang bernama E. Namun E kemudian menitipkan lagi DAR ke W. Dari W Dean dipindahkan lagi ke S.

Ketia Sri hendak mengambil kembali anaknya itu, pihak yang terakhir, yaitu S meminta uang tebusan Rp 40 juta sebagai jasa penitipan.

Tak terima diperlakukan demikian, Sri pada Jumat pekan lalu mengadukan kasus itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Pusat.

Hari Senin (9/1/2017) ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, yang akrab dipanggil Kak Seto, membantu proses mediasi kasus yang menimpa Sri tersebut di Unit PPA Polres Metro Jakarta Pusat.

Wakil Ketua LPAI DKI Jakarta, Sunarto, membenarkan hal tersebut.  Dia mengatakan Sri hari ini hadir di Polres Metro Jakarta Pusat untuk mendengarkan keterangan para saksi.

"Hari ini beliau (Kak Seto) rencananya ikut datang ke Polres Jakpus. Hari ini kan semua pihak yang terkait akan diperiksa," kata Sunarto.

Sementara, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jakarta Pusat Kompol Suyatno membenarkan akan ada tiga saksi yang diperiksa. Menurut dia, saksi yang dipanggil berada dalam BAP Sri saat melapor di PPA.

"Untuk hari ini tiga orang saksi yang ada di BAP dipanggil," kata Suyatno.

Kasus itu bermula pada Juni 2016, ketika Sri terpaksa menitipkan DAR kepada bude-nya yang berinisial E, karena dia sendiri mengurus anak kedua serta ibunya sakit keras ketika itu sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Namun, E malah menitipkan DAR ke saudaranya yang berinisial W selama sekitar tiga bulan, dari Juli sampai September, di daerah Penggilingan, Jakarta Timur. Oleh W, DAR kemudian dipindahkan ke atasannya berinisial S, selama empat bulan.

Sri pernah mendatangi kediaman S yang berada di wilayah Kemayoran. Namun Sri malah dimintai uang Rp 40 juta sebagai biaya perawatan Dean selama empat bulan.

(Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com