Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Taruna Tewas Dianiaya Senior, STIP Marunda Lakukan Evaluasi

Kompas.com - 11/01/2017, 19:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pembantu Ketua 2 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Heru Widada, mengatakan bahwa sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mencegah terulangnya penganiayaan taruna terlebih hingga menimbulkan korban jiwa.

Heru menyampaikan hal itu menyusul kasus penganiayaan taruna yang kembali terjadi di STIP Marunda dan menewaskan taruna tingkat I Angkatan 2016 Jurusan Nautika bernama Amirulloh Adityas Putra (19), pada Selasa (10/1/2017) malam.

Menurut Heru, ada tiga kasus penganiayaan di STIP Marunda dan yang pertama terjadi 2008.

"Memang ini kejadian ketiga betul, dan sekarang tahun 2016 kejadian lagi. Sebenarnya sudah sangat kondusif," kata Heru, saat ditemui di STIP, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).

(Baca: Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 10 Tahun)

Bahkan, kata Heru, STIP Marunda sudah memperbaiki asrama, kemudian menyediakan tempat rekreasi, mengatur jam kunjungan orangtua dan membuka hubungan komunikasi orangtua dengan lembaga pendidikan tersebut untuk mencegah terulangnya kasus penganiayaan.

Sosialisasi antikekerasan juga dilakukan massif dengan membuat tugu dan spanduk serta imbauan dari dosen pengajar.

"Tapi kenyatan hari ini terjadi. Ini kami evaluasi kekurangan mana yang harus kami betulkan," ujar Heru.

Terkait isu senioritas, Heru menyatakan selalu ada pembinaan untuk hal yang positif seperti diskusi karena suatu saat para taruna bisa saja bekerja di kapal yang sama.

"Ini yang kami bina. Senioritas ke arah positif. Hal-hal kurang pas yang tidak pada tempatnya, kami benahi," ujar Heru.

STIP Marunda saat ini menjadi rumah sekaligus tempat belajar sekitar 1.400 taruna dan taruni. Sekolah pelayaran ini merupakan sekolah berasrama.

Menurut Heru, pihaknya dibantu 23-25 petugas Polisi, TNI, dan petugas keamanan internal, yang berjaga tetap di empat ring di dalam STIP.

Dari hasil rekonstruksi pada Rabu (11/1/2017) dini hari, taruna tingkat I Angkatan 2016 STIP Marunda, Amirulloh Adityas Putra (19), tewas setelah dianiaya seniornya pada Selasa (10/1/2017) malam.
 
(Baca: Ada Enam Korban Penganiayaan di STIP, Seorang Taruna Tewas)

Terkait kasus penganiayaan itu, polisi menetapkan empat tersangka atas nama SM (19), WH (20), I (21), dan AR (19), yang merupakan taruna tingkat II atau senior korban.

Ketua STIP Marunda, Capt Weku F Karuntu, juga dicopot oleh Kementerian Perhubungan akibat kasus penganiayaan tersebut.

(Baca: Ini Motif Penganiayaan Enam Taruna STIP )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com