Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bandingkan Program Agus-Silvy, yang Dinilai Mirip Programnya

Kompas.com - 13/01/2017, 22:15 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menanyakan program "Satu Jakarta" yang akan diluncurkan pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni jika terpilih pada Pilkada DKI 2017.

Ahok pun membandingkan rencana program Agus-Sylvi itu dengan program "Jakarta One" yang sudah diluncurkan Ahok dan pasangannya, cawagub Djarot Saiful Hidayat, saat memimpin Jakarta.

"Kami tidak mengerti bagaimana caranya meluncurkan 'Satu Jakarta', kami sudah meluncurkan Juni tahun lalu 'Jakarta One', tidak bisa sembarangan tanpa persetujuan BI (Bank Indonesia) dan copy kami bolak-balik nama," ujar Ahok meminta penjelasan Agus atau Sylvi.

Pertanyaan tersebut kemudian dijawab Sylvi. Dia menyebut, Agus dan dirinya sudah menyiapkan aplikasi dan hal-hal yang perlu dilengkapi.

Sylvi menuturkan, dengan "Satu Jakarta", masyarakat bisa mengakses pendidikan, transportasi, dan lainnya. Masyarakat tidak perlu repot dengan adanya kartu tersebut.

"Sekali lagi bukan hanya launching, tapi realisasinya. Terbukti KJP banyak keluhan karena telat dicairkan, mereka sengsara, padahal pendidikan tanggung jawab pemerintah. Itulah kenapa kami sepakat, bukan hanya launching, ekspos di media, kenyataan tak berguna," kata Sylvi, menanggapi.

Ahok kemudian kembali menanggapi pernyataan Sylvi. Menurut dia, Agus dan Sylvi tidak mengerti peraturan keuangan. Ahok menuturkan, Pemprov DKI sudah bekerja sama dengan OJK. Pemprov DKI juga memiliki database warga.

Oleh karena itu, BI mengizinkan Pemprov DKI di bawah kepemimpinannya meluncurkan kartu "Jakarta One".

"Semua penghuni rusun, pengguna transjakarta, UMKM, karena itu BI mengizinkan kami mengeluarkan kartu 'Jakarta One'. Jadi saya rasa pasangan nomor satu kurang ngerti peraturan keuangan," ucap Ahok.

Tanggapan Ahok kemudian ditanggapi kembali oleh Agus. Agus menyebut pemimpin yang selalu curiga terhadap masyarakatnya sendiri merupakan masalah.

Dia bercerita soal bagaimana masyarakat yang ditemuinya saat blusukan kesulitan mendapatkan bantuan modal. Oleh karena itu, Agus ingin memberdayakan RT/RW.

"Kami bergerilya tiga bulan, warga mengatakan sulit modal, RT/RW tidak diperankan sebagaimana mestinya. Itulah kenapa kami ingin berdayakan RT/RW karena kami yakin, bersama rakyat, Jakarta maju," kata Agus.

Kompas TV Persiapan Cagub-Cawagub Jelang Debat Perdana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com