Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Rasio Gini di DKI Turun seperti Kata Ahok Saat Debat?

Kompas.com - 14/01/2017, 10:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama, sempat memaparkan data tentang gini rasio di Jakarta saat debat cagub-cawagub, Jumat (13/1/2017) malam.

Basuki atau Ahok membandingkan rasio gini Jakarta dan nasional.

"Memang kami akui gini rasio di DKI lebih tinggi daripada di nasional. Tapi kita jangan lupa tahun 2013 ketika kami pertama masuk ke DKI, perbedaan rasio di DKI dan nasional itu jauh sekali 0,43 dan 0,41. Sekarang kami sudah 0,41," ujar Ahok di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

(Baca: PoliticaWave: Ahok-Djarot Paling Banyak Dibicarakan "Netizen" Selama Debat)

Rasio gini merupakan indeks ketimpangan ekonomi masyarakat. Ahok menjabarkan bahwa rasio gini di Ibu Kota menurun dalam tiga tahun. 

Benarkah demikian?

Kompas.com menyelisik data rasio gini provinsi yang dimuat di www.bps.go.id, situs resmi Badan Pusat Statistik.

Dari data itu, pada 2013, rasio gini tingkat nasional adalah 0,41. Sementara pada 2016 menurun menjadi 0,40.

Di DKI Jakarta, rasio gini pada tahun 2013 adalah 0,43, dan setelah tiga tahun atau pada 2016 menurun menjadi 0,41.

Jika dilihat dari angka yang disajikan dalam situs tersebut, apa yang disampaikan Ahok sesuai dengan data BPS.

(Baca: Anies Sebut Ahok Emosional Jawab Pertanyaannya)

Calon gubernur nomor urut 1, Agus Yudhoyono juga sempat menyinggung soal rasio gini.

Agus mengatakan, rasio gini di Jakarta masih tinggi. Namun, dia tidak menyebutkan data.

Dia berharap programnya akan membuka lapangan kerja sehingga ketimpangan akan menurun.

"Kita tahu masalah ketimpangan gini rasio masih cukup tinggi, dan ini harus kita selesaikan dengan cara menarik simpati dari mereka yang sudah luar biasa hidupnya kepada saudara kita yang lemah," ujar Agus.

Kompas TV Inilah Visi Misi Cagub dan Cawagub DKI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com