Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandar Narkoba Ditembak Mati di Karawang

Kompas.com - 17/01/2017, 16:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menembak mati Brian (29), pengedar narkoba di Karawang, Jawa Barat, Selasa (17/1/2017), dini hari tadi.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Brian terpaksa ditembak karena berusaha kabur dan melawan ketika dibawa untuk menunjukkan persembunyian rekannya.

"Salah satu yang saya instruksikan kepada jajaran Polri adalah untuk melakukan tindakan tegas kepada bandar-bandar yang kalau ketika ditangkap melawan dan membahayakan, petugas jangan segan-segan tindak tegas. Jangan segan-segan juga kita kirim ke kamar jenazah," kata Tito di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Selasa.

(Baca juga: Simpan 3 Kg Sabu dan 7.000 Ekstasi di Apartemen, Bandar Narkoba Ditangkap)

Brian merupakan pengedar di Jakarta yang terhubung dengan jaringan di Malaysia. Brian keluar dari lembaga pemasyarakatan empat bulan lalu terkait kasus narkoba juga.

Ia dibekuk polisi di Hotel Sun City, Jalan Hayam Wuruk 127, Taman Sari, Jakarta Barat. Di lokasi penangkapan, polisi menyita narkotika jenis sabu seberat 8,8 kilogram dan 1.900 butir ekstasi.

Polisi lalu membawa Brian ke Karawang, Jawa Barat, untuk mencari tersangka lain dan barang bukti yang diduga disimpan di sana.

Namun, saat akan menunjukkan tempat persembunyian temannya, Brian disebut melawan sehingga polisi menembaknya. Nyawa Brian tak tertolong saat dibawa ke Rumah Sakit.

(Baca juga: Empat Lapas di Bandung Dicurigai Jadi Sarang Peredaran Narkoba)

Di Rumah Sakit Polri, Tito juga meminta agar jenazah Brian ditunjukkan kepada awak media yang meliput.

Tito memperingatkan para bandar narkoba bahwa polisi tidak segan-segan menembak siapa pun yang meracuni anak bangsa.

"Akan diotopsi juga nantinya, dibelah-belah. Polri tidak pernah main-main," ujar Tito.

Kompas TV Bahaya Mengonsumsi Narkoba Jenis Tembakau Gorilla
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com