Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Cara Lihat Hasil "Real Count" Saat Pilkada DKI

Kompas.com - 19/01/2017, 09:46 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemungutan suara pada Pilkada DKI Jakarta akan dilakukan pada 15 Februari 2017. Untuk melihat hasil penghitungan suara dari TPS-TPS di Jakarta pada hari yang sama, ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Bahkan, masyarakat juga bisa turut terlibat untuk mengunggah hasil penghitungan suara di TPS mereka masing-masing.

Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng)

Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) merupakan laman resmi milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, KPU akan mengunggah formulir C1, yaitu sertifikat hasil penghitungan suara di tiap tempat pemungutan suara (TPS), melalui laman resmi KPU.

"Nanti formulir C1 itu, begitu sudah selesai penghitungan suara, langsung dibawa ke tingkat provinsi. Nanti kami akan kumpulkan di suatu tempat yang cukup luas, kami siapkan petugas untuk langsung di-scan dan di-upload, diinput datanya," kata Sumarno, Rabu (18/1/2017).

Namun formulir C1 yang diunggah ke laman KPU bukan data resmi yang diumumkan. Data resmi hasil penghitungan suara merupakan yang ditetapkan KPU DKI setelah dilakukan rekapitulasi berjenjang.

MataRakyat

Aplikasi MataRakyat melibatkan pemilih sebagai e-saksi untuk mengunggah formulir C1 di TPS. CEO inTouch Innovate Indonesia Hendra Kendro mengatakan, pemilih yang menjadi e-saksi harus warga DKI Jakarta yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada DKI 2017.

Relawan e-saksi juga harus mendaftar di aplikasi MataRakyat sesuai data yang tertera di KTP.

Aplikasi tersebut secara otomatis akan memvalidasi data yang dimasukkan. MataRakyat akan mengetahui relawan yang mendaftar sebagai e-saksi merupakan pemilih di TPS mana.

Relawan yang bersangkutan hanya bisa memasukkan hasil penghitungan suara dan mengunggah formulir C1 yang ada di TPS tempatnya memilih.

"Yang mereka lakukan adalah mengumpulkan, mengunggah data hasil di TPS dia sendiri dalam bentuk angka dan foto C1 karena itu sebagai bukti yang sudah ditandatangani oleh para saksi," kata Kendro, Rabu.

Aplikasi MataRakyat dilengkapi dengan GeoTagging dan Time-Stampped untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan aplikasi. GeoTagging dapat memastikan bahwa foto formulir C1 yang diunggah benar diambil dari TPS yang bersangkutan.

Sementara itu, Time-Stampped digunakan untuk merekam waktu pengunggahan foto formulir C1. Relawan harus mengunggah foto tersebut tepat setelah TPS ditutup dan penghitungan suara selesai dilakukan.

Aplikasi MataRakyat bisa diunduh di Google Playstore untuk Android dan App Store bagi pengguna iOS.

Kawal Pilkada

Aplikasi lainnya yang bisa digunakan untuk melihat hasil real count Pilkada DKI 2017 yakni aplikasi Kawal Pilkada. Aplikasi ini memungkinkan untuk memuat data formulir C1 di tiap TPS yang kemudian dikumpulkan dengan data serupa dari TPS lain di seluruh Jakarta.

Inisiator Kawal Pilkada Khairul Anshar mengatakan, semua data yang diunggah melalui aplikasi tersebut akan ditampilkan di laman kawalpilkada.id. Aplikasi Kawal Pilkada juga memungkinkan pemilih untuk mengunggah formulir C1.

"Warga DKI bisa mengambil bukti foto atas hasil penghitungan suara (formulir C1 plano) dari TPS masing-masing lalu menggunakan aplikasi itu untuk mengunggah foto ke situs kawalpilkada.id," kata Khairul, Senin (16/1/2017).

Jika semua pemilih aktif mengunggah data ke aplikasi Kawal Pilkada, hasil real count bisa didapat paling lama dalam waktu 24 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com