Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Hasil Elektabilitas Cagub-Cawagub DKI dari Dua Lembaga Survei

Kompas.com - 02/02/2017, 09:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga survei Charta Politika dan Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru mereka pada Rabu (1/2/2017). Survei Charta Politika dilakukan pada 17-24 Januari 2017, sementara survei Poltracking pada 24-29 Januari 2017.

Meskipun periode survei dilakukan dalam waktu berdekatan dan dirilis dalam hari yang sama, hasil survei kedua lembaga tersebut menunjukkan perbedaan.

Pada survei Charta Politika, cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memiliki elektabilitas 25,9 persen.

Kemudian, cagub-cawagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, memiliki elektabilitas 36,8 persen.

Calon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memiliki elektabilitas 27,0 persen. Sementara itu, responden yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) sebanyak 10,3 persen.

"Ahok-Djarot di peringkat pertama, nomor dua ada Anies-Sandi, dan nomor tiga Agus-Sylvi. Selisih antara Anies dan Agus masih dalam margin of error, belum bisa disimpulkan siapa yang unggul," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Rabu.

Adapun margin of error survei Charta Politika lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Jessi Carina Direktur Eksektutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha; tim pemenangan Agus-Sylvi, Roy Suryo; tim pemenangan Basuki-Djarot, Jerry Sambuaga; tim pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera dalam pemaparan hasil survei elektabilitas cagub dan cawagub DKI di kawasan Menteng, Rabu (1/2/2017).
Berbeda dengan Charta Politika, hasil survei Poltracking menunjukkan bahwa elektabilitas Agus-Sylvi 25,75 persen, Ahok-Djarot 30,13 persen, dan Anies-Sandi 31,5 persen.

Artinya, elektabilitas Anies-Sandi berada di posisi pertama, Ahok-Djarot di posisi kedua, dan Agus-Sylvi di posisi ketiga. Sementara itu, yang belum menentukan pilihan sebanyak 12,62 persen.

Meskipun begitu, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha mengatakan, belum ada sepasang calon (paslon) yang bisa disebut unggul dalam survei tersebut.

"Antara calon nomor tiga dan dua ini rentan margin of error, tidak bisa disimpulkan siapa yang lebih unggul," ujar Hanta, Rabu.

Margin of error survei Poltracking lebih kurang 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Tren peningkatan dan penurunan elektabilitas

Charta Politika dan Poltracking sama-sama melihat tren elektabilitas ketiga pasang calon DKI ini. Meskipun hasil survei kedua lembaga tersebut berbeda, tren elektabilitas yang terlihat sama.

Trennya adalah, elektabilitas Agus-Sylvi menurun, sementara tren elektabilitas Ahok-Djarot dan Anies-Sandi sama-sama meningkat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com