Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Minta Masukan Ulama Sebelum Tentukan Arah Dukungan pada Pilkada

Kompas.com - 23/02/2017, 18:28 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas segera menemui para ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU), termasuk Dewan Syuro PKB, untuk membicarakan arah dukungan PKB pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Setelah dapat masukan dan membahasnya secara internal, PKB akan resmi menyatakan dukungan, apakah ke Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat atau Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Insya Allah malam ini saya akan ke rumah ketua Dewan Syuro DPW PKB untuk meminta kepada kiai-kiai tersebut, istikharah dalam waktu dekat ini, kami akan menentukan ke mana arahnya sebelum masuk ke putaran kedua," kata Ilyas di kantornya, Kamis (23/2/2017) sore.

(Baca juga: PKB Tegaskan Belum Tentukan Dukungan Jelang Pilkada DKI Putaran Kedua)

Menurut Ilyas, arah politik PKB tidak harus terburu-buru ditentukan. Mereka juga menunggu proses rekapitulasi suara oleh KPUD DKI Jakarta yang masih berlangsung sampai saat ini.

Terkait dengan pernyataan sejumlah DPC PKB di Jakarta yang menyatakan dukungannya untuk salah satu paslon, Ilyas menyatakan bahwa itu bukan sikap resmi PKB DKI Jakarta.

Dia menegaskan, sikap resmi PKB untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 hanya akan disampaikan oleh DPW PKB DKI, dengan tahapan seperti yang telah dijelaskan tadi.

"Cuma ada satu DPW PKB dan sikap resminya akan disampaikan oleh saya selaku ketua DPW PKB DKI," kata Ilyas.

(Baca juga: Putaran Kedua Pilkada DKI, PKB Tunggu Penetapan Resmi KPU)

Kompas TV Putaran kedua Pilkada masih 2 bulan lagi. Namun gerilya kedua pasangan calon pemimpin Jakarta untuk menambah dukungan sudah dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com