Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Jika PPP Tak Dukung Anies-Sandi, sama Saja Berkhianat

Kompas.com - 12/03/2017, 16:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta kubu Djan Faridz, Abraham Lunggana, menjelaskan alasannya kembali tak sejalan dengan kebijakan DPP dalam memberi dukungan dalam perhelatan Pilkada DKI 2017.

Menurut Lulung, DPW PPP DKI kubu Djan Faridz mendukung Anies-Sandi karena ingin menghormati konstituen. Menurut Lulung, pada Pemilu 2014 lalu, PPP mendapatkan 1 juta suara di Jakarta. Ia menyebut hal itulah yang membuat saat ini PPP mampu mendapatkan 10 kursi di DPRD DKI.

"Apa yang kita miliki ini hasil perjuangan teman-teman, hasil perjuangan masyarakat. Oleh karenanya, DPW PPP sangat menghargai, sangat menghormati apa yang sudah diberikan kepercayaan kepada masyarakat hingga suara kami dapat satu juta," ujar Lulung.

Hal itu dikatakannya saat deklarasi dukungan DPW PPP DKI kubu Djan Faridz kepada pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Kantor DPW PPP DKI, Buaran, Jakarta Timur, Minggu (12/3/2017).

Berbeda dengan DPW PPP, pengurus DPP PPP kubu Djan Faridz justru mendukung pasangan nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Perbedaan arah dukungan ini merupakan yang keduakalinya terjadi. Pada Pilkada putaran pertama, DPW PPP DKI kubu Djan Faridz justru memberikan dukungan untuk pasangan nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Lulung menilai jika pihaknya mendukung Ahok-Djarot, maka sama saja mengkhianati konstituen.

"Bilamana DPP PPP tidak mendukung Anies-Sandi, sama saja kami menghianati dan tidak menghormati apa yang sudah diberikan kepada kami. Kami yakin dan kami jawab hari ini bahwa PPP DKI akan terus menjunjung tinggi persoalan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang kita miliki," ujar Lulung.

Kompas TV Haji Lulung: Ahok Pasti Kalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com