Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Dalam Pilkada Ini Orang Bebas Memilih dengan Alasan Apapun

Kompas.com - 04/04/2017, 06:22 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, kebebasan berekspresi merupakan hak setiap orang.

Oleh karena itu, pemerintah harus menjamin kebebasan berekspresi dari setiap warganya. Hal tersebut, menurut Anies berlaku pula untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Dalam Pilkada DKI 2017 ini setiap warga boleh menentukan pilihannya berdasarkan pertimbangan masing-masing.

"Di dalam Pilkada ini orang boleh memilih dengan alasan apapun. Memilih seseorang karena warna kulitnya boleh, karena rambutnya boleh, karena bahasanya sama boleh, karena agamanya sama boleh, karena partainya sama boleh," ujar Anies dalam pidato politiknya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017) malam.

Baca: Anies: Kami Makin Banyak Difitnah, Makin Yakin Menang

Anies menambahkan, kebebasan memilih merupakan prinsip demokrasi yang paling mendasar. Oleh karena itu, harusnya dalam pesta demokrasi ini warga dibebaskan menentukan pilihannya.

Namun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini justru melihat keadaan di Jakarta saat ini bertolak belakang. Menurut dia, jika ada yang berbeda pilihan atau pandangan justru dihukum.

"Kalau pikirannya berbeda lalu dihukum, kalau orang ada yang tidak sepaham dia dihukum. Indonesia diberikan ruang kebebasan dan kita harus jaga sama-sama, termasuk kebebasan memilih dan dipilih," ucap dia.

Baca: Anies: Ada yang Hobinya Kurang Keren, Bikin Fitnah

 

Anies menilai, ketegangan yang terjadi di Jakarta dewasa ini dikarenakan orang tidak diberi kebebasan dalam berekspresi.

Oleh karena itu, jika nanti dirinya bersama cawagubnya Sandiaga Uno terpilih akan menjaga kebebasan warga Jakarta dalam berekspresi.

"Negara tidak bisa mengatur pikiran orang, tapi negara bisa mengatur cara mengekspresikan pikiran. Cara mengekspresikan pikiran di Jakarta akan kita berikan ruang, tetapi harus sesuai dengan UU dan peraturan yang ada," kata Anies.

Kompas TV Anies akan Mengkaji Fasilitas untuk Warga Lansia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Minta Kasus Diusut Sampai Tuntas

Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Minta Kasus Diusut Sampai Tuntas

Megapolitan
Keseharian Ketua RT di Kemayoran yang Cabuli 2 Remaja, Tak Bekerja dan Hanya Keliling Wilayah

Keseharian Ketua RT di Kemayoran yang Cabuli 2 Remaja, Tak Bekerja dan Hanya Keliling Wilayah

Megapolitan
Keluarga Pertanyakan Kronologi Tewasnya Petugas Sekuriti saat Kebakaran Hotel di Alam Sutera

Keluarga Pertanyakan Kronologi Tewasnya Petugas Sekuriti saat Kebakaran Hotel di Alam Sutera

Megapolitan
Minta Bantuan Otto Hasibuan, Keluarga Terpidana Pembunuhan Vina Tuntut Keadilan

Minta Bantuan Otto Hasibuan, Keluarga Terpidana Pembunuhan Vina Tuntut Keadilan

Megapolitan
Kurir Narkoba di Depok Samarkan 73 Kg Ganja dengan Ikan Asin

Kurir Narkoba di Depok Samarkan 73 Kg Ganja dengan Ikan Asin

Megapolitan
Cerita Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera, Terima Kabar Setelah Korban Meninggal

Cerita Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera, Terima Kabar Setelah Korban Meninggal

Megapolitan
Ketua RT di Kemayoran Disebut Ketahuan Adik Korban Saat Cabuli 2 Remaja

Ketua RT di Kemayoran Disebut Ketahuan Adik Korban Saat Cabuli 2 Remaja

Megapolitan
Ketua RT yang Cabuli 2 Remaja di Kemayoran Tinggal Serumah dengan Korban

Ketua RT yang Cabuli 2 Remaja di Kemayoran Tinggal Serumah dengan Korban

Megapolitan
Hari Media Sosial, Fahira Idris: Medsos Bawa Peluang Besar bagi Pelaku Industri Kreatif

Hari Media Sosial, Fahira Idris: Medsos Bawa Peluang Besar bagi Pelaku Industri Kreatif

Megapolitan
Polisi: Pelaku Hipnotis di Lampu Merah Pancoran Mengaku Sebagai ‘Ustaz’ Sakti

Polisi: Pelaku Hipnotis di Lampu Merah Pancoran Mengaku Sebagai ‘Ustaz’ Sakti

Megapolitan
Paman dan Kakek yang Diduga Cabuli 2 Anak di Depok Sempat Ditangkap, tetapi Dilepas Lagi

Paman dan Kakek yang Diduga Cabuli 2 Anak di Depok Sempat Ditangkap, tetapi Dilepas Lagi

Megapolitan
Kondisi Hotel di Alam Sutera Usai Kebakaran yang Tewaskan 3 Orang

Kondisi Hotel di Alam Sutera Usai Kebakaran yang Tewaskan 3 Orang

Megapolitan
Seorang Perempuan Jadi Korban Hipnotis di Lampu Merah Pancoran

Seorang Perempuan Jadi Korban Hipnotis di Lampu Merah Pancoran

Megapolitan
Warung di Depok Bagikan Makan Siang Gratis, Jadi Tempat Kumpul Ojol hingga Orang Tua

Warung di Depok Bagikan Makan Siang Gratis, Jadi Tempat Kumpul Ojol hingga Orang Tua

Megapolitan
Sopir Kurang Konsentrasi, Truk Trailer Bermuatan Peti Kemas Terbalik di Pluit

Sopir Kurang Konsentrasi, Truk Trailer Bermuatan Peti Kemas Terbalik di Pluit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com