Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Kuning Keluhkan Gaji Terlambat, Ini Kata Pemprov DKI

Kompas.com - 06/04/2017, 09:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal menanggapi adanya keluhan dari "pasukan kuning" terkait keterlambatan gaji yang mereka terima setiap bulan.

Pasukan kuning merupakan petugas dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta yang bertugas memperbaiki jalan dan trotoar di Jakarta.

Yusmada menjelaskan, sebelumnya dalam sistem kontrak kerja, kontrak para petugas dimulai tanggal 28. Artinya, tanggal 28 setiap bulannya petugas akan menerima gaji.

Baca: Cerita Pasukan Kuning, dari Kabel Berantakan di Gorong-gorong hingga Gaji Telat

Namun, sejak awal tahun 2017 tanggal tersebut berubah karena ada sistem baru bernama e- Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP). Perubahan tersebut menyebabkan gaji akan dikirimkan setiap tanggal 5 setiap bulannya.

Sistem ini merupakan sistem monitoring oleh Pemprov DKI terhadap kinerja para petugas. Adapun e-PJLP baru bisa divalidasi sekitar tanggal 1 hingga tanggal 3. Itulah mengapa gaji para petugas baru bisa diterima pada tanggal 5.

"Jadi sebenarnya buka terlambat, tapi karena ada perubahan sistem. Nanti akan ada pembaharuan kontrak yang dimulai tanggal 5. Jadi mereka gajian tanggal 5 bulan selanjutnya. Saya sudah minta disosialisasikan," ujar Yusmada saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/4/2017).

Baca: Pemprov DKI Juga Punya Pasukan Kuning, Apa Tugas Mereka?

Yusmada menambahkan, terkait keluhan lambatnya ketersedian material semen untuk perbaikan, pihaknya butuh waktu untuk menyediakan. Meski demikian Yusmada meminta agar para petugas tetap bekerja meskipun bahan material masih belum tersedia.

"Dia kan kerjakan ada yang pakai material ada yang tidak, kan hanya perapian. Itu hanya celutakan, enggak ada material dia trus nganggur begitu? Kan material harus ada pembelian juga," ujar Yusmada.

Pasukan kuning telah dibentuk sejak tiga tahun yang lalu. Tidak hanya perbaikan di jalan protokol Jakarta, pasukan kuning juga melakukan perbaikan hingga ke perkampungan warga.

Kompas TV Lagi-lagi pasukan oranye petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menemukan kulit kabel di gorong-gorong ibu kota. Hal ini ini mengingatkan pada kasus serupa yang pernah terjadi di jalan Medan Merdeka selatan beberapa waktu lalu. Penyusuran sejumlah gorong pun kembali dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya sampah kulit kabel lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Seperator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Seperator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com