Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Parah di Ruas Jalan Pancoran, Ini yang Dilakukan Dishub DKI

Kompas.com - 10/04/2017, 14:26 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah cara dilakukan untuk mengatasi kemacetan di ruas jalan Pancoran dan Kuningan yang semakin parah.

Kemacetan tersebut terjadi disebabkan adanya proyek pembangunan jalan layang Pancoran, Jakarta Selatan. Hal itu membuat sebagian ruas jalan harus ditutup.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, bekerjasama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jay (PMJ), pihaknya telah sepakat dengan PT Nindya Karya selaku kontraktor proyek untuk segera menyelesaikan detour.

Detour atau jalan alih darurat akan dibangun di tanah milik Wisma Dirgantara (bekas Markas Besar AU) yang telah dibebaskan. Pihak kontraktor, lanjut Andri bisa membangun detour kurang dari satu minggu.

"Untuk percepatannya maka mulai kemarin malam dilakukan penutupan ruas jalan dari timur ke barat sejak traffic light (TL) Pancoran sisi depan Wisma Dirgantara mulai pukul 23.00 sampai dengan 04.00," ujar Andri di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).

Baca: Durasi Lampu Hijau di Pancoran dari Arah Cawang Jadi 180 Detik

Andri menambahkan, PT Adhi Karya yang sebelumnya mengerjakan underpass Mampang Kuningan akan membongkar lokasi kerja di depan Gedung Bank Bukopin.

Ini dilakukan karena pekerjaan di lokasi tersebut disepakati dimulai setelah pembangunan jalan layang Pancoran selesai sehingga bisa menambah ruas lajur di jalan tersebut.

Dinas Perhubungan juga menambah time period untuk TL Kuningan dari arah timur di pagi hari menjadi 180 detik.

Ini dilakukan untuk membantu mengurai kepadatan di simpang Kuningan karena exit tol Pancoran di pagi hari akan dilakukan sistem buka-tutup.

Dishub juga melakukan pembongkaran separator bus transjakarta di ruas Tegal Parang arah TL Kuningan sehingga bisa digunakan bersama (mixed traffic) dengan bus transjakarta dengan kendaraan yang lain.

Baca: Mulai Senin, Ganjil Genap Tak Berlaku di Jalur Semanggi-Pancoran

Andri menjelaskan, untuk memastikan contra flow dari timur ke barat di pagi hari berjalan lancar, Ditlantas PMJ mengusulkan ujicoba diskresi penegakan hukum (gakum) pelanggaran ganjil genap di ruas Semanggi ke Gatot Subroto mulai pukul 07.00 sampai dengan 09.00 WIB.

Ini agar kendaraan yang mengarah ke Pancoran dan sekitarnya bisa menggunakan exit toll Semanggi, sementara di ruas jalan lain yang sudah ditetapkan dalam pergub sebagai ruas jalan sistem ganjil genap tetap dilakukan gakum.

"Secara prinsip ada beberapa rencana yang akan dilakukan, sedangkan untuk diskresi gakum pelanggaran ganjip genap di pagi hari mulai exit tol Semanggi ke arah Gatot Subroto adalah option terakhir sehingga contra flow dari timur ke barat di pagi hari bisa lebih optimal," ujar Andri.

Kompas TV Meski kendaraan berbobot kurang 15 ton sudah diperbolehkan melintasi jembatan Cisomang Purwakarta Jawa barat kemacetan masih terjadi jalur tol Cipularang arah Jakarta menuju Bandung. Antrean kendaraan terparah terjadi di gerbang tol Jatiluhur yang menjadi akses keluar menuju jalur arteri Purwakarta-Padalarang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com