JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Polmark Indonesia yang mengaku sebagai konsultan politik calon gubernur-calon wakil gubernur, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menganggap tantangan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 lebih berat.
"Tentu saja tantangan putaran kedua lebih berat karena menghadapi isu politisasi agama lebih tinggi dari pihak lawan," kata Direktur Riset Polmark, Eko, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).
(Baca juga: PAN Janji Akan "All Out" Menangkan Anies-Sandiaga)
Eko mengatakan, ada anggapan bahwa Anies-Sandi memainkan isu agama agar menang dalam pilkada. Dia pun membantah anggapan itu.
"Isu politisasi agama itu mencederai daripada pemilih seluruh masyarakat Jakarta," kata Eko.
Ia memastikan, tuduhan yang menyebutkan bahwa Anies-Sandi bagian kelompok radikal dan menolak kebhinnekaan tak pernah terbukti.
(Baca juga: Konsultan Politik Anies-Sandi Buka-bukaan soal 542 TPS "Unik" Putaran Pertama)
Anies, kata Eko, pernah menyampaikan bahwa kebhinnekaan tak bisa diganggu gugat.
Adapun untuk melawan hal tersebut, Eko mengatakan bahwa Anies-Sandi memperbanyak peran serta masyarakat dalam membantah tudingan.
"Untuk menetralisir persoalan yang terjadi kepada Mas Anies-Sandi," ujar Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.