Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyandang Disabilitas Minta Ada Aplikasi Pesan Transjakarta Cares

Kompas.com - 17/04/2017, 18:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penyandang disabilitas, Riko, memberi usul untuk PT Transjakarta terkait peningkatan fasilitas Transjakarta Cares. Riko mengaku sering kesulitan dalam pemesanan mobil Transjakarta Cares.

Dia pun mengusulkan agar PT Transjakarta membuat aplikasi untuk pemesanan Transjakarta Cares.

"Mungkin dari PT Transjakarta bisa bikin aplikasinya karena kami (penyandang disabilitas) soal teknologi sudah bisa lah, misalnya kayak order ojek online," ujar Riko di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (17/4/2017).

Riko mengatakan aplikasi tersebut bisa dipakai untuk memeriksa ketersediaan mobil Transjakarta Cares. Selama ini, pemesanan Transjakarta Cares menggunakan layanan call center.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan usulan tersebut membuat mereka terpacu untuk menyediakan aplikasi tersebut.

"Kami saat bikin sesuatu memang selalu melibatkan mereka," ujar Budi.

Baca: Mencoba Layanan Transjakarta "Cares"

Namun, untuk sementara ini Budi meminta pelanggan memaklumi keterbatasan armada Transjakarta Cares yang membuat mereka sulit melakukan pemesanan. Budi mengatakan mereka juga akan melihat pola kebutuhan armada di lapangan.

Jika armada yang dibutuhkan mencapai ratusan, maka PT Transjakarta bisa menyiapkan. Siang ini, PT Transjakarta mengumpulkan para penyandang disabilitas dan meminta masukan soal layanan Transjakarta Cares.

Budi mengatakan banyak usulan mereka yang bisa segera ditindaklanjuti. Misalnya seperti usulan untuk memberikan kartu gratis Transjakarta bagi pendamping tunanetra.

"Lalu masalah penambahan armada akan kita siapkan. Ini kan 5 armada enggak cukup, kita coba 26 armada jalan semua," ujar Budi.

Selain itu, Budi juga mempertimbangkan usulan untuk mempekerjakan para penyandang disabilitas di PT Transjakarta. Budi mengatakan dia sedang mencari pekerjaan yang tepat untuk mereka.

"Kami mau mencari yang paling sesuai dan positif," ujar Budi.

Baca: Kecepatan Transjakarta Cares Tak Boleh Lebih dari 50 Km/Jam

Kompas TV Akses Fasilitas untuk Disabilitas, Sudah Baik atau Belum?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com