Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Tegaskan Pelayanan Publik Harus Buka Pada Hari Pencoblosan

Kompas.com - 18/04/2017, 11:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pelayanan publik harus tetap buka saat hari pencoblosan putaran kedua pilkada. Djarot menyampaikan itu kepada para lurah dan camat Jakarta Timur.

"Untuk pelayanan publik yang tidak boleh tutup tanggal 19, harus tetap buka, misalnya seperti Satpol PP, Disdukcapil, pemadam kebakaran, puskesmas pastinya," ujar Djarot di Kantor Camat Cakung, Jalan Raya Bekasi, Selasa (18/4/2017).

SKPD tersebut merupakan SKPD yang berpusat pada pelayanan masyarakat. Misalnya seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), PNS yang bertugas di SKPD tersebut harus siaga untuk mengantisipasi masalah terkait surat keterangan (suket).

Suket digunakan oleh warga yang belum mendapat KTP elektronik untuk mencoblos. Djarot mengatakan para PNS DKI yang bertugas di SKPD tersebut harus menggunakan hak suaranya sejak pagi. Setelah itu, mereka tetap harus bekerja seperti biasa.

Tidak hanya itu, Djarot juga meminta para camat dan lurah untuk berpatroli di wilayah masing-masing usai mencoblos. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kendala-kendala selama di tempat pemungutan suara (TPS).

Baca: Warga Luar Jakarta Mulai Datang, Djarot Minta Lurah Jamin Keamanan

Para camat dan lurah juga harus menyampaikan kepada warga bahwa pilkada di Jakarta berlangsung aman.

"Ini yang menyampaikan pada warga nanti bahwa pilkada aman, enggak perlu ada rasa khawatir, takut, dijamin aman. Polri, TNI kita semua siap mengamankan wilayah masing-masing," ujar Djarot.

Kompas TV Kolaborasi TNI-Polri Kawal Pilkada DKI Jakarta Putaran 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com