Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berguyon dan Legawa, Cara Ahok-Djarot Terima Kekalahan

Kompas.com - 20/04/2017, 09:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merujuk pada hasil quick count beberapa lembaga survei, hampir dipastikan Jakarta akan memiliki gubernur dan wakil gubernur baru.

Meski belum ada penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, pasangan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, sudah mengakui kekalahannya.

Berdasarkan hasil quick count hampir semua lembaga survei, pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, berhasil mengalahkan Ahok-Djarot.

Quick count berbagai lembaga juga menunjukkan hasil yang relatif jauh antara perolehan suara Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Adapun Ahok-Djarot memperoleh sekitar 42 persen, sementara Anies-Sandi sekitar 58 persen.

(Baca juga: Hasil Final "Quick Count" Kompas: Ahok-Djarot 42 Persen, Anies-Sandi 58 Persen)

Tak terlihat jelas raut kekecewaan dari Ahok maupun Djarot. Saat menyampaikan pernyataannya kepada wartawan, di Hotel Pullman, Rabu (19/4/2017), baik Ahok maupun Djarot tetap tersenyum sambil sesekali berguyon.

Tawa mereka pecah ketika Ahok mencoba menghibur pendukungnya yang merasa sedih dan kecewa atas kekalahan tersebut.

"Saya pernah mengalami Pilgub (Bangka Belitung tahun) 2007 dan waktu itu saya kalah. Makanya saya sampaikan waktu itu kepada pendukung saya, jangan sedih, Tuhan selalu tahu apa yang terbaik, jabatan itu kuasa Tuhan. Eh.. Aku jadi Gubernur DKI," kata Ahok berkelakar yang membuat para pendukungnya tertawa.

(Baca juga: Tawa Ahok-Djarot...)

Djarot yang berdiri di samping Ahok juga terlihat tertawa lepas. Ahok mengaku legawa menerima kekalahan ini.

Dia memberi semangat kepada anggota tim pemenangan dan pendukungnya yang terlihat sedih saat menghadiri konferensi pers tersebut.

"Pendukung kami pasti sedih dan kecewa. Enggak apa-apa, percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih dan Tuhan pula yang ambil," kata Ahok.

"Tak ada siapa pun dapat menjabat tanpa seizin Tuhan, sehingga jangan sedih, Tuhan selalu tahu," ujar dia.

Mendengar ucapan Ahok tersebut, sontak para anggota tim pemenangan yang berada di belakangnya langsung tersenyum dan bertepuk tangan.

Tak hanya itu, para pendukung Ahok-Djarot yang memadati Ballroom Hotel Pullman juga bertepuk tangan.

"Sehingga kami harapkan ke depan, lupakan semua (pertentangan) soal kampanye di Jakarta saat Pilkada," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, ia adalah orang yang mempercayai bahwa kekuasaan datangnya dari Tuhan. Jika Tuhan berkehendak, kata dia, apa pun dapat terjadi.

"Saya orangnya legawa seperti itu. Saya orangnya selalu bersyukur dengan segala posisi saya, makanya saya tahu Tuhan siapkan yang terbaik buat saya," kata Ahok.

(Baca juga: Ahok: Saya Tak Ada Niat Gugat ke MK)

Seperti Ahok, Djarot juga legawa menerima kekalahan ini. Meskipun demikian, dia tetap akan menunggu hasil penghitungan resmi oleh KPU DKI Jakarta.

Dalam pidatonya, Djarot berpesan agar semua pihak bisa menahan diri dan menjaga kebersamaan.

"Jiwa yang tenang akan mampu hilangkan seluruh dendam, seluruh amarah, nafsu angkara murka," ucap Politisi PDI Perjuangan itu.

Janji kerja cepat

Selain itu, Ahok-Djarot berjanji akan menuntaskan janji serta bekerja lebih cepat pada enam bulan sisa masa kepemimpinan mereka di Jakarta.

"Masih ada enam bulan jelang pelantikan (gubernur dan wagub DKI). Kami akan bekerja dengan cepat, kami akan melunasi janji kami," kata Ahok.

Dia memastikan, dirinya bersama Djarot tak akan dapat melunasi janji programnya hanya dalam waktu enam bulan.

(Baca juga: Ahok: Masih Ada 6 Bulan, Kami Akan Melunasi Janji Kami)

Meski demikian, dia yakin, Anies-Sandi dapat melanjutkan programnya dengan baik. Ahok juga memastikan akan membantu Anies-Sandi.

"Kami harapkan program kita bisa berjalan dengan cepat sehingga (beban kerja) Pak Anies-Sandi bisa lebih ringan, selamat untuk Anies-Sandi, timses, dan pendukung," ucap dia.

Adapun beberapa program yang akan dipercepat Ahok-Djarot, antara lain program bedah rumah, target seluruh warga DKI memiliki sertifikat kepemilikan lahan, serta penambahan tugas dan penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Jakarta Propertindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com