Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Terkunci dan Tak Adanya Ventilasi Menyulitkan Pemadaman Api di Ramayana

Kompas.com - 18/05/2017, 13:13 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemadaman api di pusat perbelanjaan Ramayana di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2017), sempat terkendala. 

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Irwan mengatakan, petugas damkar kesulitan membuka pintu yang masih terkunci karena kebakaran terjadi sekitar pukul 04.15, atau di luar jam operasional.

"Kendala saat kita sampai, rolling door itu kan berlapis. Tidak ada petugas (yang berjaga), jadi kita (damkar) harus buka dulu rolling door," ujar Irwan kepada Kompas.com, Kamis.

Setelah petugas berhasil membobol pintu, terlihat bahwa api melalap lantai 1 gedung yang merupakan lokasi penjualan berbagai jenis pakaian.

Api merambat dari atas plafon dan berhasil dipadamkan sebelum menjalar ke lantai-lantai di atasnya. Terdapat empat lantai di pusat perbelanjaan yang sudah berumur lebih dari 10 tahun ini.

(Baca juga: Gedung Ramayana Pasar Minggu yang Terbakar Dinilai Tak Layak Fungsi )

Kepala Sektor Pemadam Kebakaran Pasar Minggu Mochamad Arief mengatakan, apabila dilihat dari pola api menjalar, untuk sementara penyebab kebakaran diduga karena korsleting.

Ia juga mengatakan bahwa pemadaman kali ini tergolong cukup sulit dan berisiko bagi petugas damkar karena tidak adanya ventilasi dalam gedung.

"Berisiko karena kalau tidak ada ventilasi, bisa jadi petugas damkar jadi korban, tetapi Alhamdulillah semua petugas aman menjalankan tugas," ujar Arief saat ditemui di lokasi.

Menurut dia, tidak adanya ventilasi tersebut menyebabkan hawa panas terkumpul di dalam gedung.

Dalam hal ini, sangat besar kemungkinan petugas terluka karena terkena hawa panas tersebut. Kendati demikian, api berhasil dipadamkan pukul 07.00 WIB. Setelah itu, proses pendinginan dilakukan dengan menggunakan blower.

(Baca juga: Kebakaran Ramayana Pasar Minggu Diduga karena Korsleting)

Sebanyak 180 personel gabungan dikerahkan untuk memadamkan api. Pantauan Kompas.com, 25 unit mobil pemadam kebakaran meninggalkan lokasi kejadian pukul 09.30 WIB.

Adapun kerugian dalam peristiwa ini ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com