Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tahan Nilai UN Siswa, Disdik Bekasi Akan Terbitkan Surat Edaran

Kompas.com - 05/06/2017, 20:06 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi menyatakan, pihaknya tidak pernah memperbolehkan sekolah di Kota Bekasi untuk menahan hak siswanya, termasuk nilai Ujian Nasional (UN) siswa

"Itu tidak benar, sekolah dilarang menahan hak siswa," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah saat dihubungi, Senin (5/6/2017).

(Baca juga: Menunggak Biaya Sekolah, Siswa SMP di Bekasi Tak Diberi Nilai UN)

Menurut dia, siswa tetap harus mendapatkan haknya walaupun memiliki tunggakkan biaya yang belum dibayarkan ke sekolah.

Oleh karena itu, menurut Inay, pihak sekolah dapat membicarakan dan menyelesaikan secara langsung dengan orangtua siswa mengenai biaya tunggakan tersebut.

Sebab, jika hak siswa tidak terpenuhi, bisa jadi memengaruhi mental siswa tersebut. "Nanti dia kan malu ketahuan kalau nilainya ditahan gara-gara nunggak," kata Inay.

Di Kota Bekasi, ada enam siswa yang nilai UN-nya ditahan karena belum melunasi biaya tunggakan.

Salah satu siswa kelas IX SMP Glora Bekasi yang tidak bisa mengambil nilai UN adalah CAF.

Orangtuanya, Herdian Faturahim (44), mengaku karena nilai UN anaknya ditahan. Dengan nilai UN yang ditahan ini, anaknya tidak dapat mendaftarkan diri masuk ke SMA negeri di Bekasi.

Ia juga mengaku ada beberapa tunggakan yang belum dibayarkan. Total biaya yang ditunggak berkisar hingga Rp 8,4 juta.

"Utang pembayaran masuk (sekolah) betul, karena saya terkena pengurangan karyawan di tempat kerja beberapa tahun lalu. Tapi ada yang tidak didapat anak saya namun dimasukan dalam tunggakan," kata Herdian.

(Baca juga: Wakil Bupati Sleman Tanggung Biaya Sekolah 3 Adik Bripda Taufiq)

Mengetahui hal ini, Disdik akan membuat surat edaran untuk sekolah negeri dan swasta di Kota Bekasi agar tak mempersulit siswa. Pihak Disdik akan mengecek laporan mengenai siswa yang nilai UN-nya ditahan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com