Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jasa Transportasi "Online" Berkembang karena Dukungan Pemerintah

Kompas.com - 09/06/2017, 07:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com -
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Singapura telah berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan penyedia jasa transportasi online. Bentuk dari kerja sama itu, salah satunya membuahkan layanan-layanan baru yang dinilai cocok untuk memenuhi kebutuhan warga Singapura terkait transportasi.

Salah satu contoh kerja sama yang dilakukan adalah antara pemerintah dengan Grab. Head of Grab Singapura Lim Kell Jay menceritakan kepada Kompas.com pada Rabu (7/6/2017) bagaimana layanan Grab berkembang atas dukungan pemerintah setempat, mulai dari yang hanya taksi hingga mobil untuk rombongan dengan kapasitas puluhan penumpang.

"Kami sadar, taksi saja tidak cukup karena hanya membantu ketika jam sibuk. Di luar itu, kami butuh layanan lain seperti GrabCar yang menggunakan mobil pribadi," kata Lim.

(baca: Sampai Kapan Grab Beri Harga Promo bagi Penumpang?)

Dari data yang dia himpun, ada sekitar 600.000 unit mobil pribadi di Singapura. Grab merasa, ketersediaan mobil tersebut dengan kondisi lahan yang terbatas di Singapura menjadi sebuah peluang tersendiri.

Ada juga pembicaraan lebih lanjut antara Grab dengan pemerintah Singapura mengenai layanan transportasi untuk sektor privat dan swasta. Model layanannya adalah yang bisa menampung penumpang secara kolektif. Pemikiran inilah yang kemudian jadi cikal bakal layanan GrabCoach dan GrabShuttle.

"GrabCoach dan GrabShuttle adalah kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan sektor swasta," tutur Lim.

(baca: Grab Luncurkan Layanan Baru yang Permudah Orang Dapat Ojek "Online")

GrabCoach di aplikasi Grab yang diterapkan di Singapura memungkinkan penumpang memesan untuk kendaraan berkapasitas 13, 23, hingga 40 penumpang.

Menggunakan GrabCoach sama seperti menyewa bus berukuran sedang hingga besar dengan tujuan yang diatur sendiri, sedangkan GrabShuttle merupakan layanan bus yang menyertakan rute-rute baru.

Rute baru yang dilayani oleh GrabShuttle didasarkan pada data kebutuhan penumpang dari satu tempat ke tempat lain.

Lim menjelaskan, data yang digunakan sebagai pertimbangan rute untuk GrabShuttle diberikan oleh pemerintah Singapura. Menurut Lim, beragamnya layanan Grab di Singapura tidak membuat industri transportasi seperti taksi jadi tidak laku.

Justru, dengan bantuan aplikasi, sopir taksi jadi bisa mendapatkan penumpang lebih ketimbang harus menunggu di titik-titik drop off tiap gedung dan pusat perbelanjaan seperti biasanya.

Untuk rencana ke depan, Grab hendak merancang layanan taksi tanpa sopir yang dioperasikan secara penuh menggunakan komputer dan robot. Layanan bernama RoboCarTaxi tersebut akan segera dirilis di Singapura beberapa waktu ke depan.

Kompas TV Perusahaan pemesanan transportasi online Grab mengumumkan investasi senilai 700 juta dollar Amerika Serikat atau setara di atas Rp 9 triliun. Investasi ini untuk merealisasikan proyek Grab for Indonesia. Rencananya pencairan dana investasi akan dilakukan secara bertahap sampai tahun 2020. Direksi Grab berharap investasi ini bisa berdampak signifikan bagi Indonesia di masa mendatang. Terutama untuk mendorong transisi sektor bisnis nasional ke perekonomian digital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com