Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mika: Tidur, Makan, hingga Buang Hajat di Tempat yang Sama

Kompas.com - 14/06/2017, 17:21 WIB
Dian Maharani,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

Kompas TV Penyakit gangguan jiwa merupakan epidemi yang sulit dihilangkan. Di Klungkung, Bali, kerap ditemukan desa yang memasung anggota keluarganya karena gangguan penyakit ini. Pemerintah setempat sempat menyambangi desa dan memeriksa kondisi orang-orang yang menderita gangguan jiwa namun tak ditangani dengan semestinya. Mereka dipasung dan dikurung pihak keluarga. Banyak anggota keluarga yang merasa malu dan tak melaporkan kondisi keluarganya yang mengalami penyakit ini sehingga penanganannya pun tak sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika sedang kambuh, maka orang dengan gangguan jiwa bisa mengamuk dan merusak barang serta meresahkan warga sekitar. Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung mencatat sekitar 375 penderita ODGJ berat dan 384 penderita ODGJ ringan ada di seluruh Kabupaten Klungkung. Pihak pemerintah berencana akan memberikan pengobatan langsung dan para penderitanya akan dirawat oleh Dinas Sosial setempat.

Putus obat

Kondisi itu terjadi ketika Mika tak lagi minum obat untuk mengatasi skizofrenia yang dialaminya sejak sekitar puluhan tahun lalu.

"Putus obat, karena dulu sama apotek, ngasih bungkus aja dikasih obatnya. Kalau akhir-akhir ini kalau enggak pakai resep dokter, enggak dikasih, agak susah obatnya," kata Devi.

Akses obat yang tak mudah dan kemampuan ekonomi yang pas-pasan membuat keluarga tak lagi membeli obat untuk Mika. Pemasungan akhirnya menjadi jalan terakhir.

Keluarga mengaku sudah berusaha penuh untuk membawa Mika berobat. Sejak terjadi perubahan pada Mika sekitar 14 tahun lalu, keluarga rajin membawa Mika ke rumah sakit di Grogol dan Fatmawati.

Tak diketahui pasti penyebab Mika mengalami gangguan jiwa. Clodia menceritakan, Mika mengalami perubahan sejak pulang dari tempat bekerjanya di Bogor.

Desember 2016, ayah Mika meninggal dunia. Sejak saat itu, mulai ada perhatian dari dinas kesehatan untuk dibawa berobat. Rantai yang membelenggu Mika akhirnya dilepas.

Baca: Pantau 2.090 Korban Pasung, Jatim Bikin Aplikasi E-Pasung

Namun, pengobatan juga belum tuntas. Sesekali Mika masih teriak-teriak dan mengeluarkan kata-kata kasar. Mika terpaksa kembali dipasung.

Sampai akhirnya, keluarga Mika dipertemukan dengan Anna dari Komunitas Peduli Skizofenia Indonesia bagian Jakarta Selatan. Oleh Anna, Mika diantar berobat ke Rumah Sakit Duren Sawit, Jakarta Timur.

Mika menjalani rawat inap selama 3 minggu di sana. Sepulang dari Duren Sawit, Mika sudah jauh lebih tenang.

“Sekarang kalau kita ajak ngobrol, biasanya sensitif, sekarang enggak, masih mau jawab. Kalau dulu kita yang perempuan juga enggak berani ngasih obat karena dilemparin obatnya. Kalau sekarang enggak apa-apa,” kata Devi.

Mulai bulan April hingga saat ini, Mika sudah benar-benar dilepas dari rantai yang mengikat kakinya. Ia sudah tidak berhalusinasi atau merasa mendengar bisikan-bisikan. Perempuan yang gemar menjahit kain itu rutin minum 3 obat alam 2 kali sehari.

“Kata dokter, yang penting obatnya enggak boleh putus. Kalau putus nanti bisikannya datang lagi,” jelas Devi.

Sayangnya, sang ibu hanya sebentar merasakan jiwa Mika yang kembali tenang. Pada Sabtu (28/5/2017) lalu, ibunya menyusul ayah Mika. Kini Mika menjadi anak yatim piatu. Perawatan Mika sehari-hari diteruskan oleh Devi yang saat ini sedang hamil 8 bulan.

Devi berharap, Mika bisa berangsur pulih setelah menjalani pengobatan medis. Selanjutnya, ia ingin Mika kembali produktif dengan menjahit pakaian untuk meneruskan pekerjaan almarhum ayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com