Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Dinilai Masih Jadi Transportasi Primadona Pilihan Pemudik

Kompas.com - 23/06/2017, 15:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengungkapkan dirinya menilai masyarakat masih antusias memilih pesawat sebagai moda transportasi untuk melangsungkan mudik maupun balik pada masa angkutan Lebaran 2017 ini.

Hal itu nampak dari peningkatan jumlah penumpang dan bertambahnya permintaan extra flight dari maskapai domestik.

"Pilihan penumpang untuk moda transportasi udara ini masih sangat tinggi. Kalau dilihat, tahun ini moda transportasi udara masih jadi primadona untuk mudik," kata Awaluddin kepada Kompas.com saat ditemui di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (23/6/2017) siang.

Awaluddin mengungkapkan, beberapa hal dilakukan pengelola 13 bandara di bawah naungan PT AP II untuk meningkatkan layanan publik selama masa angkutan Lebaran.

 

Baca: Jumlah Pemudik di 13 Bandara Kelolaan AP II Melonjak 9,7 Persen

Hal yang dimaksud salah satunya adalah memperpanjang jam operasional bandara di rute-rute yang ramai melayani arus mudik.

Kondisi ini ditunjang dengan meningkatnya permintaan extra flight dari pihak maskapai sekitar tiga sampai empat persen dibanding masa angkutan Lebaran tahun lalu.

Awaluddin mendata, ada sekitar 313 permintaan extra flight di Bandara Soekarno-Hatta dengan rincian 301 extra flight penerbangan domestik dan 12 extra flight penerbangan internasional.

"Pihak maskapai mengatur dan menata armadanya. Kalau dulu mungkin banyak menggunakan pesawat narrow body, tahun ini lebih banyak menggunakan wide body dengan kapasitas angkut yang lebih besar," tutur Awaluddin.

Pantauan Kompas.com melalui rekaman kamera CCTV di Posko Angkutan Lebaran 2017 Bandara Soekarno-Hatta sampai pukul 14.00 WIB, kepadatan masih terjadi di beberapa gerbang keberangkatan.

 

Baca: Pemudik Bisa Nonton, Karaoke, hingga Foto Gratis di T3 Soekarno-Hatta

Kepadatan utamanya didapati di Terminal 1 yang diisi maskapai Lion Air, Batik Air, dan Citilink serta Terminal 3 yang melayani penerbangan Garuda Indonesia.

Meski kondisi padat oleh calon penumpang, tidak sepadat tadi pagi di mana sampai dibuat barisan tersendiri untuk memasuki area check in.

Kompas TV Bandara Juanda Siapkan Manajemen Tanggap Darurat Bencana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com