Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hijrah ke Hotel Karena Ditinggal Mudik ART

Kompas.com - 26/06/2017, 10:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik menjadi salah satu tradisi saat hari raya Lebaran. Ibu Kota pun sunyi sejenak dari hiruk-pikuk aktivitas warga. 
 
Namun, ada pula warga Jakarta yang justru "mengungsi" ke tempat penginapan atau hotel. Tentu, dengan berbagai macam sebab.
 
Seperti yang dikisahkan Sani (42). Ibu rumah tangga yang tinggal di Tomang, Jakarta Barat tersebut memilih hijrah he hotel karena ditinggal mudik oleh asisten rumah tangga (ART).
 
"Asisten saya mudik sejak H-4 Lebaran dan belum tahu kapan baliknya. Daripada bersih-bersih sendiri di rumah, mending menginap di hotel," ujar Sani kepada Kompas.com, Sabtu (21/6/2017).
 
Menurut Sani, seorang ART di rumahnya tersebut selalu menjalankan tradisi mudik setiap tahunnya. Karena tak ada asisten, dia pun selalu menginap di hotel setiap libur Lebaran.
 
"Lagipula, keluarga kami biasanya lebih senang makan di luar rumah saat liburan seperti ini. Lebih praktis walaupun harus keluar uang lebih," tutur ibu dua anak itu.
 
Hotel yang menjadi favorit keluarga Sani adalah hotel yang terletak di pusat kota, khususnya sepanjang jalur Thamrin-Sudirman.
 
"Di kawasan itu lebih mudah ke mana-mana. Banyak mal dan suasananya lebih enak bisa merasakan jalanan Jakarta yang sepi. Kapan lagi," ujarnya seraya tertawa.
 
Selain itu, alasan lain Sani menginap di hotel saat libur Lebaran karena tarif menginap yang lebih murah dibandingkan hari biasa.
 
"Trennya memang begitu, kami lihat tarif per harinya pas Lebaran bisa lebih murah 10-20 persen dari normal," tuturnya.
 
Menjadikan hotel sebagai tempat menginap saat Lebaran juga dilakukan Antoni (36).
 
Selain karena ditinggal mudik dua orang ART di rumahnya, karyawan swasta tersebut mengajak keluarganya menginap di hotel untuk merasakan sensasi tidur yang berbeda dari hari biasa.
 
"Ada kenikmatan tersendiri dengan tidur di hotel, walaupun masih di kota yang sama yaitu Jakarta. Misalnya, lantai yang tinggi sehingga bisa melihat pemandangan Ibu Kota," katanya.
 
Antoni melanjutkan, biasanya ia akan menginap di hotel selama tiga hari dalam masa libur Lebaran. Hari tersebut adalah H-1, H, dan H+1 Lebaran.
 
"Setelah itu, kami kembali lagi ke rumah. Ya, terpaksa bersih-bersih rumah sendiri dulu selama ART mudik," ujar warga Pluit itu.
 
Lebih lanjut, Antoni mengatakan, ia tak masalah ketika PRT di rumahnya mudik selama masa Lebaran. 
 
"Kami harus menghargai kerja keras mereka dan perlu disadari pula bahwa mereka tentu rindu dengan kampung halamannya," ucapnya.
 
Michael Blann Ilustrasi petugas hotel
 
Siklus tahunan
 
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, banyaknya warga Jakarta yang menginap di hotel saat Lebaran memang lazim terjadi setiap tahunnya. Umumnya, keluarga-keluarga itu sedang ditinggal mudik asistennya.
 
"Perayaan hari raya kan memang siklus tahunan. Ada pula warga yang memilih menginap di hotel, salah satunya agar tak repot," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu lalu.
 
Hariyadi melanjutkan, ada pula warga yang memilih untuk menginap di hotel karena tertarik oleh promo harga yang ditawarkan.
 
"Okupansi hotel-hotel di Jakarta itu drop (turun) saat libur seperti ini, bisa hanya sekitar 20-30 persen dari kapasitas. Nah, untuk menarik tamu, hotel menurunkan tarifnya," ungkapnya.
 
Ya, musim mudik memang tengah berlangsung, ada yang mudik dan ada pula yang ditinggal mudik. 
 
Bagi yang ditinggal mudik, ada yang sibuk membereskan rumah dan ada pula yang memilih mencari penginapan sementara. 
 
Termasuk yang manakah Anda?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com