Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung Miras yang Diduga Milik Anggota Polisi Meresahkan Warga

Kompas.com - 04/07/2017, 16:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan warung miras oplosan yang diduga milik seorang anggota polisi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dikeluhkan warga sekitar. 

Ketua RT 09 RW 07 Kelurahan Pasar Minggu Suratno mengatakan, aktivitas mabuk-mabukan yang hampir setiap malam terjadi di sana mulai meresahkan warga.

"Yang bikin meresahkan karena di situ orang-orang pada teriak-teriak mabuk," kata Suratno ditemui di rumahnya, Selasa (4/7/2017).

Suratno mengatakan, ia pribadi sebenarnya tidak ingin mengganggu usaha warung tersebut. Warung itu sebenarnya merupakan warung makan yang berada di halaman depan sebuah griya pijat di Jalan Tanjung Barat atau Poltangan.

Namun, selama setahun terakhir, minuman keras dijual di warung nasi itu. "Saya kan enggak melarang orang usaha, yang penting warga enggak merasa dibikin bingunglah, resah karena ada orang mabuk," ujar Suratno.

(Baca juga: Sebuah Warung Miras Diduga Milik Oknum Anggota Polisi Digerebek)

Ia pernah mendatangi warung yang terletak lebih kurang 100 meter di deretan rumahnya itu. Saat itu, Suratno mengimbau penjaga warung untuk menjaga ketertiban.

Sayangnya, menurut dia, pemilik dan penjaga warung tidak mengindahkan imbauan itu. "Saya bilang minum ya di tempat minum, jangan keluar ke pinggir jalan, syukur-syukur kalau minumnya di tempat lain," ujar Suratno.

Warung miras yang menjual minuman oplosan jenis "GG" ini digerebek warga, ormas keagamaan, TNI, serta polisi setempat pada Senin (3/7/2017) malam.

(Baca juga: 21.350 Botol Miras Ilegal Disita dari Pabrik Miras Rumahan )

Anggota Polres Metro Jakarta Selatan yang diduga sebagai pemilik warung itu kini diperiksa.

"Warung miras yang dikenal menjual minum oplosan "GG" itu diduga dimiliki oleh anggota polisi. "Ah itu kami sedang lidik," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan ditemui di Mapolsek Kebayoran Lama, Selasa (4/7/2017) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com