Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Lingkungan Hidup: Kali Bekasi Tercemar Limbah Pabrik

Kompas.com - 18/07/2017, 18:44 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfie membenarkan berubahnya warna air di Kali Bekasi disebabkan karena tercemar limbah pabrik.

"Iya benar, sudah diidentifikasi Kali Bekasi tercemar limbah pabrik," ujar Jumhana di Bekasi, Selasa (18/7/2017) sore.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi masih melakukan uji laboratorium. Jumhana menekankan dibutuhkan pengecekan laboratorium ini sebagai bukti bahwa Kali Bekasi benar-benar tercemar dari limbah pabrik tersebut.

"Kan orang bersalah perlu ada bukti dari laboratoriumnya. Kita lagi uji laboratorium. Butuh waktu. Sekarang kan saya masih cari bukti dulu hari ini," kata Jumhana.

Selain itu, Jumhana dapun Kali Bekasi ini sudah beberapa hari ini berubah warna dari kecokelatan menjadi biru kehijauan.

Akibat dari pencemaran air di Kali Bekasi, tepatnya berada di bawah jembatan Perumahan Kemang Pratama, Rawalumbu, Kota Bekasi, menyebabkan banyak ikan yang mati.

Pantauan Kompas.com pada Selasa (18/7/2017) siang, terlihat sejumlah ikan yang mengambang di air, seperti ikan mujaer dan ikan mas.

"Ikannya banyak yang mati, mungkin keracunan," ujar salah satu warga yang sedang memancing di Kali Bekasi, Mujani, Selasa.

Baca: Balapan Renang di Aliran Kali Bekasi, Remaja Ini Ditemukan Tewas

 

Banyak ikan yang mengambang atau mati di Kali Bekasi, Selasa (18/7/2017). Matinya ikan tersebut diduga karena air yang tercemar limbah.KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Banyak ikan yang mengambang atau mati di Kali Bekasi, Selasa (18/7/2017). Matinya ikan tersebut diduga karena air yang tercemar limbah.
Ia menjelaskan di Kali Bekasi ini terdapat banyak beragam jenis ikan yang biasa mereka pancing. Menurut Mujani di kali tersebut sering kali ada ikan patin, ikan mas, dan ikan lele.

Mujani mengaku selama ia memancing sejak pukul 09.00 WIB, belum mendapatkan ikan satu pun. Ia menduga hal ini disebabkan karena kali tercemar membuat jumlah ikan berkurang.

Selain ikan-ikan mati yang sudah mengambang ke permukaan air, tercium pula aroma dari ikan yang mulai membusuk. Sementara, hingga pukul 15.00 WIB, kondisi Kali Bekasi masih nampak bewarna biru kehijauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com