Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Pesakih Keluhkan Pembagian Modal Usaha

Kompas.com - 21/07/2017, 13:14 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rover, warga sekaligus ketua ketua RT blok B Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Pesakih, Kalideres, Jakarta Barat, mengatakan, banyak penghuni yang tak mampu membayar uang sewa rusun. Ia mengatakan, ketidakmampuan penghuni membayar sewa membuat warga tersebut tak mendapatkan modal usaha dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) DKI.

"Kalau begini kan yang terpuruk semakin terpuruk. Kalau yang bisa lancar bayar kan udah lumayan ekonominya," ujar dia ketika ditemui Kompas.com, Jumat (21/7/2017).

Ia menilai, pemberian modal usaha sebesar Rp 2 juta untuk warga rusunawa saat ini belum tepat sasaran.

"Ada warga yang sekeluarga sudah jadi PHL (Pekerja Harian Lepas) semua justru dapat modal. Tapi ada yang janda tua enggak bisa bayar sewa malah tidak dapat modal," kata dia.

Ia mengatakan, ketidakmampuan sejumlah warga membayar biaya sewa rusun bukan tanpa alasan. Setelah dipindahkan dari bantaran Kaliapuran, Kapuk, Cengkareng sebagian warganya kehilangan mata pencaharian.

"Jadi warga bingung, kalau pas di Kapuk kan masih ada yang bisa kerja bongkar muat, di sini mau kerja apa, belum dipikirkan. Yang laki-laki lulusan SD mau kerja apa di sini," kata dia.

Dia menambahkan, sebenarnya sudah ada berbagai pelatihan kerja yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM. Namun sayangnya pelatihan tersebut tak ada kelanjutannya.

"Ada latihan jahit, ada bantuan etalase. Tapi gak ada modal usahanya. Ada latihan nyetir tapi lulusannya cuma SD, susah cari kerja. Bagaimana mau dijadikan sumber penghasilan," kata dia.

Ia berharap pemerintah provinsi memikirkan berbagai keluhan perekonomian warga rusun dan lebih bijak dalam membuat kebijakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com