JAKARTA, KOMPAS.com - Rover, warga sekaligus ketua ketua RT blok B Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Pesakih, Kalideres, Jakarta Barat, mengatakan, banyak penghuni yang tak mampu membayar uang sewa rusun. Ia mengatakan, ketidakmampuan penghuni membayar sewa membuat warga tersebut tak mendapatkan modal usaha dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) DKI.
"Kalau begini kan yang terpuruk semakin terpuruk. Kalau yang bisa lancar bayar kan udah lumayan ekonominya," ujar dia ketika ditemui Kompas.com, Jumat (21/7/2017).
Ia menilai, pemberian modal usaha sebesar Rp 2 juta untuk warga rusunawa saat ini belum tepat sasaran.
"Ada warga yang sekeluarga sudah jadi PHL (Pekerja Harian Lepas) semua justru dapat modal. Tapi ada yang janda tua enggak bisa bayar sewa malah tidak dapat modal," kata dia.
Ia mengatakan, ketidakmampuan sejumlah warga membayar biaya sewa rusun bukan tanpa alasan. Setelah dipindahkan dari bantaran Kaliapuran, Kapuk, Cengkareng sebagian warganya kehilangan mata pencaharian.
"Jadi warga bingung, kalau pas di Kapuk kan masih ada yang bisa kerja bongkar muat, di sini mau kerja apa, belum dipikirkan. Yang laki-laki lulusan SD mau kerja apa di sini," kata dia.
Dia menambahkan, sebenarnya sudah ada berbagai pelatihan kerja yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM. Namun sayangnya pelatihan tersebut tak ada kelanjutannya.
"Ada latihan jahit, ada bantuan etalase. Tapi gak ada modal usahanya. Ada latihan nyetir tapi lulusannya cuma SD, susah cari kerja. Bagaimana mau dijadikan sumber penghasilan," kata dia.
Ia berharap pemerintah provinsi memikirkan berbagai keluhan perekonomian warga rusun dan lebih bijak dalam membuat kebijakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.