Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Penampakan "Underpass" di Stasiun Tebet

Kompas.com - 24/07/2017, 13:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah merampungkan underpass sebagai akses penyeberangan penumpang kereta di Stasiun Tebet. Senin (24/7/2017), underpass ini dioperasikan untuk pertama kalinya.

"Progress underpass di Stasiun Tebet sudah dioperasikan sekarang," kata Senior Manager Humas Daerah Operasi I Jakarta PT KAI, Suprapto ketika dikonfirmasi, Senin.

Pantauan Kompas.com di lokasi, penumpang kereta yang turun di peron kereta arah Jakarta Kota dan Jatinegara, maupun penumpang yang ingin naik dari peron ini, tidak bisa lagi menyeberang di rel sisi tengah.

Tangga yang biasa digunakan sudah ditutup dengan dengan kayu di salah satu sisinya dan disemen di sisi lainnya.

Begitu pula di sisi ujung, sudah dipagari dengan jeruji. Penumpang harus ke ujung peron untuk bisa menyeberang lewat underpass.

Baca: Parkir Stasiun Sering Penuh karena Konektivitas Antar-Modanya Jelek

Underpass itu menggunakan tangga dan tidak ada eskalator atau lift. Lebar tanggnya sendiri kurang lebih dua meter, cukup untuk tiga orang.

Penumpang menggunakan underpass sebagai akses penyeberangan penumpang di Stasiun Tebet.KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Penumpang menggunakan underpass sebagai akses penyeberangan penumpang di Stasiun Tebet.
Di dalam underpass, ada beberapa kipas angin yang menjaga agar udara tidak pengap. Dua orang penjaga keamanan juga disiagakan di ujung underpass untuk membantu mengarahkan penyeberang.

Herawati (67), salah satu penumpang mengapresiasi keberadaan underpass ini. Wanita yang sehari-hari bekerja di kawasan Tebet ini meyakini penumpang akan lebih aman.

"Walaupun ngos-ngosan tapi kalau untuk keamanan memang tidak lebih baik harusnya lewat sini (underpass) ya," katanya.

Hera mebyebut sebelum ada underpass, banyak penumpang yang membahayakan dirinya menyeberang di rel meski kereta sudah dekat, hanya untuk mengejar kereta.

"Beberapa kali banyak yang ditahan-tahan sama satpam sampai dorong-dorongan atau berantem gara-garanya mau ngejar kereta," katanya.

Herawati berharap nantinya underpass ini bisa dilengkapi eskalator atau lift bagi penumpang yang lanjut usia seperti dirinya.

Baca: Underpass di 6 Stasiun Siap Digunakan pada Agustus 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com