JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 mendapatkan beberapa catatan dari organisasi Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat (PPUA Penca).
Meski Pilkada kali ini secara umum sudah memerhatikan kebutuhan penyandang disabilitas, masih ada beberapa poin yang harus diperhatikan penyelenggara sebagai perbaikan agar Pilkada berikutnya lebih baik.
"KPUD DKI Jakarta cukup terbuka menerima aspirasi kami dan hampir di setiap tahapan-tahapan penyelenggaraan kami dilibatkan. Hanya ada beberapa hal yang belum bisa diwujudkan, seperti TPS yang accessible buat teman-teman kursi roda, itu karena keterbatasan lahan biasanya," kata perwakilan PPUA Penca yang juga Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DKI Jakarta Eka Setiawan di Hotel Bidakara, Selasa (8/8/2017) malam.
Selain kesulitan bagi pemakai kursi roda, Eka menyoroti kurangnya penerjemah atau interpreter bagi pemilih yang sekaligus penyandang tunarungu di TPS-TPS.
Baca: Teman Disabilitas Juga Rindu Kampung Halaman...
Dua hal itu dianggap Eka harus menjadi poin tambahan yang ditindaklanjuti secara serius oleh pihak penyelenggara ke depan.
Terlepas dari catatan kekurangan itu, Eka memuji langkah penyelenggara yang menyediakan template surat suara dalam huruf braille.
Dia berharap, untuk pemilu yang akan datang, yakni Pilpres 2019, penyelenggara dan pemangku kepentingan tetap melibatkan kelompok penyandang disabilitas untuk memastikan tiap suara dari mereka bisa tersalurkan dengan baik.
"Memang masih ada beberapa yang belum intens melibatkan teman-teman disabilitas. Tapi, kami tetap berharap KPU melibatkan kami di setiap tahapan pemilu," tutur Eka.
Baca: Kemensos: Belum Ada Perguruan Tinggi Punya Unit Pelayanan Disabilitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.