Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Saya Perintahkan Bangun SLB di Setiap Kecamatan

Kompas.com - 22/08/2017, 14:56 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendirikan sekolah luar biasa (SLB) di setiap kecamatan untuk anak berkebutuhan khusus.

"Saya perintahkan bahwa ke depan kami harus bangun satu SLB setiap kecamatan, berarti ada 44 kecamatan," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/8/2017).

Rencananya, pembangunan SLB akan dimulai 2018 setelah dibuat peraturan daerah (perda) terkait hal itu.

Apabila perda membutuhkan waktu lama, Pemprov DKI akan menyiapkan peraturan gubernur (pergub) terlebih dulu.

"Kalau perlu diajukan 2018. Caranya gampang, kami bisa mengalihfungsikan gedung-gedung SD atau SMP yang sudah di-regrouping, kemudian kami alihkan menjadi sekolah luar biasa," ucap Djarot.

(baca: Kisah Perjuangan Pasutri Mendirikan Sekolah Gratis untuk Anak Berkebutuhan Khusus)

Pemprov DKI Jakarta, kata Djarot, harus memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus untuk tetap sekolah. Menurut Djarot, anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan pendidikan seperti anak-anak lainnya.

"Misinya adalah jangan sampai anak-anak berkebutuhan khusus itu tidak sekolah," ucap Djarot.

Saat ini, SLB negeri di Jakarta baru berjumlah 8 sekolah dan SLB swasta sebanyak 79 sekolah.

SLB membawahi semua jenjang pendidikan, mulai taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengucapkan, SLB akan didirikan di sekolah-sekolah yang telah dilikuidasi. Saat ini, Dinas Pendidikan DKI masih memetakan sekolah-sekolah yang akan dilikuidasi tersebut.

"Sekolah likuidasi itu adalah di mana punya gedung tetapi muridnya kurang dari 100, nah ini boleh dilakukan likuidasi. Begitu dilikuidasi, ya kami ambil alih itu, kami gunakan untuk SLB," kata Sopan.

(baca: Anies Janjikan KJP Plus Mengakomodasi Anak Berkebutuhan Khusus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com