Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Insentif Dihapus, Puluhan Guru di Tangerang Demo

Kompas.com - 11/09/2017, 15:13 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Puluhan guru swasta yang tergabung dalam Persatuan Guru Swasta Republik Indonesia (PGSRI) Kota Tangerang melakukan aksi demo menuntut Pemerintah Kota Tangerang tetap memberikan uang insentif.

"Ada sekitar 20 guru SMA dan SMK swasta tadi yang melakukan aksi demo di depan Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/9/2017).

Abduh menjelaskan, sebelumnya Pemerintah Kota Tangerang menganggarkan bantuan sebesar Rp 650.000 sebagai tambahan dana kesejahteraan guru sekolah swasta dan negeri.

"Jadi dana insentif itu di luar gaji guru, jadi biaya tambahan saja untuk kesejahteraan yang memang kami anggarkan sebelumnya," kata dia.

(baca: Honor Belum Dibayar Sejak Januari, Ratusan Guru Honorer Mogok Massal)

Abduh mengatakan, pihaknya sempat menerima perwakilan demonstran untuk menyampaikan aspirasi.

"Kami sudah menjelaskan bahwa sesuai UU Nomor 23 tahun 2014 mengenai otonomi daerah itu kan salah satu kebijakannya memindahkan kewenangan pengelolaan SMA dan SMK dari pemerintah kota ke pemerintah provinsi," ucap Abduh.

Oleh karena itu, Pemkot Tangerang tidak dapat lagi menganggarkan dana tersebut karena sudah menjadi kewenangan Provinsi Banten.

"Enggak bisa kota memberikan lagi, aturannya tidak boleh karena mereka sudah jadi tanggung jawab provinsi. Sebaiknya mereka sampaikan kepada gubernur agar mereka diperhatikan," ujar Abduh.

Ia pun tak mengetahui mengenai alasan belum dianggarkannya dana insentif ini oleh pemerintah provinsi.

"Kami tidak berani melangkahi wewenang provinsi. Sebaiknya para guru gugat saja Undang-Undangnya agar kewenangan SMA dan SMK balik lagi ke kota," kata Abduh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com