Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Kali Ikut Demo, Guru Honorer Ini Akan Diangkat Jadi PNS

Kompas.com - 15/09/2015, 19:06 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah tujuh kali mengikuti demonstrasi menuntut menjadi pegawai negeri sipil (PNS), Rahman (46) dapat bernapas lega. Sebab, aksi damai guru honorer yang sejak pagi tadi berjalan di Gedung DPR MPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, serta di kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada Selasa (15/9/2015) ini membuahkan hasil yang tak mengecewakan.

"Bersyukur dikabulkan tuntutannya. Akhirnya bisa jadi PNS," kata Rahman. Guru honorer selama 13 tahun di SDN Sayang 4 Cianjur, Jawa Barat, ini sangat puas terhadap hasil negosiasi yang sejak pagi diperjuangkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia dan Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I).

"Keputusan dari Kemenpan dan DPR, kita guru honor akan diangkat seluruhnya dengan syarat bertahap, dari 2016-2019," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa menurut hasil keputusan negosiasi, guru honorer akan diangkat menjadi PNS dengan memprioritaskan umur dari guru honorer. "Yang paling lama dan tua jadi honorer ya duluan diangkat, paling cepat April 2016," ujarnya.

Rahman merupakan guru honorer yang merasakan upah tak sepadan dengan pengabdiannya kepada negara. Pada tahun 2003 hingga 2006, ia hanya menerima upah sebesar Rp 50.000, kemudian naik menjadi Rp 100.000 per bulan pada tahun 2009. "Alhamdulillah saat ini sudah Rp 600.000," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com