Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Lengkap Djarot Mengapa Tak Hadiri Pelantikan Anies-Sandi

Kompas.com - 23/10/2017, 09:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah satu pekan sejak Djarot Saiful Hidayat mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Polemik paling awal yang muncul usai lepas jabatan adalah mengenai ketidakhadiran Djarot dalam prosesi serah terima jabatan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Kepada Najwa Shihab, Djarot buka-bukaan mengenai alasannya tidak hadir dalam sertijab. Najwa menayangkannya secara live tadi malam, Minggu (22/10/2017), melalui akun Youtube, Instagram, dan Facebook.

Saat ditanya mengenai urgensi bertemu Anies-Sandi, Djarot menjawab yang paling penting bagi dia adalah keluarga.

"Saya lebih urgent bertemu dengan keluarga dulu untuk bersama-sama," ujar Djarot.

Baca juga : Djarot: Saya Merasa Lebih Bermanfaat Pergi ke Labuan Bajo

Sudah tiga tahun, Djarot tidak berlibur bersama keluarga. Sudah lama Djarot dan istrinya, Happy Farida, berangan-angan untuk mengajak anak-anak liburan. Dia pun langsung meluncur ke Labuan Bajo setelah melepas jabatan, meskipun baru satu hari.

Terkait sertijab, Djarot merasa tidak ada kewajiban untuk menghadiri itu. Dia sudah melepas jabatan pada 14 Oktober dan sudah mengikuti prosesi pelepasan pada 15 Oktober.

Ketika itu, Djarot mengikuti acara perpisahan dari Balai Kota DKI sampai Gedung Joang. Dia merasa tugas-tugasnya sudah selesai sampai di situ.

Baca juga : PKS Nilai Kurang Elok Ketidakhadiran Djarot di Pelantikan Anies-Sandi

Selain itu, tongkat estafet juga sudah diberikan kepadal Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah yang diangkat menjadi Plh Gubernur.

"Artinya secara tugas-tugas kedinasan sudah selesai," kata Djarot.

Tak terima undangan

Selain tidak datang pada sertijab, Djarot juga tidak datang pada saat pelantikan di Istana. Dia mengaku tidak menerima undangan untuk menghadiri acara pelantikan Anies-Sandi.

"Terus terang saja, undangan di Istana itu kan harus ada bukti ya, saya enggak terima," kata Djarot.

"Kami sudah cek ke mantan ajudan apa ada undangan buat Bapak? Enggak Pak," tambah dia.

Baca juga : Ketua DPRD DKI dan Djarot Tak Hadiri Sertijab Anies dan Sandiaga

Djarot menilai, undangan fisik itu penting. Mencoba berbaik sangka, Djarot berpikir mungkin sebenarnya ada undangan untuk dia. Bisa saja undangan itu tidak sampai kepada dia karena kini Djarot sudah pindah rumah.

Akibat ketidakhadirannya, banyak pihak yang menilai Djarot tidak legowo. Djarot disebut-sebut tidak bisa menerima kekalahannya dan tidak ikhlas melepas jabatan. Namun Djarot tidak peduli dengan itu semua.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com