Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandi, Persija Tak Ingin Pembangunan Stadion Sekelas Old Trafford Terburu-buru

Kompas.com - 24/10/2017, 11:16 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, klub Persatuan Sepakbola Jakarta (Persija) menginginkan pembangunan stadion untuk "kandang" mereka tidak terburu-buru. Sebab, stadion itu dibutuhkan dalam jangka panjang.

"Kemarin menarik sekali masukan dari para petinggi Persija dan Jakmania, mereka menginginkan sebetulnya tidak terburu-buru karena buat mereka ini stadion untuk 20-30 tahun," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (23/10/2017) malam.

Menurut Sandi, Persija dan pendukungnya, Jakmania, bersedia menunggu pembangunan stadion asal proses pembangunannya dilakukan secara transparan.

"Jadi mereka bisa menunggu selama transparan, terbuka, dan dilaporkan terus," kata dia.

Baca juga : Sandiaga Akan Bentuk Tim Khusus demi Wujudkan Stadion BMW

Dalam beberapa waktu ke depan, kata Sandi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengkaji skema pembangunan stadion BMW. Sementara itu, lahan untuk pembangunan stadion sudah tersedia, yakni di lahan eks Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW), Jakarta Utara.

"Ini adalah salah satu rencana kerja kami. Kami tidak ingin terburu-buru. Kami buka prosesnya, beberapa minggu ke depan ini kami akan tentukan skemanya seperti apa," ucap Sandi.

Sandi mengatakan, desain stadion yang dibuat pada 2009 perlu diubah menjadi lebih modern. Desain stadion yang lama cukup besar karena dilengkapi jogging track.

Padahal, dia menilai stadion modern tidak memiliki jogging track sehingga jarak antara lapangan dan tribun penonton dekat. Jarak lapangan yang dengan tribun akan memberikan pengalaman tersendiri bagi penonton.

Baca juga : Tak Mau Bebani APBD, Sandiaga Ingin Pembangunan dan Perawatan Stadion BMW Pakai Dana Swasta

"Jadi seperti di Old Trafford kan dekat sekali (antara lapangan dan tribun penonton). Yang dicari itu adalah, experience datang ke stadion untuk menonton secara langsung, dan di situ itu yang enggak pernah bisa tergantikan," kata Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com