Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies Sidak Beberapa Menit Sebelum Pelayanan PTSP Dimulai

Kompas.com - 25/10/2017, 06:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kantor Lurah Cikini, Selasa (24/10/2017) kemarin. Anies datang pagi. Ia tiba di tempat itu pukul 07.21 WIB.

Begitu sampai, Anies mendapati meja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang masih kosong. Setelah ditanya kepada lurahnya, Anies mengetahui bahwa jam pelayanan PTSP baru pukul 07.30 WIB.

Anies dan Lurah Cikini Ati Mediana lalu berkeliling kantor terlebih dahulu. Ketika waktu sudah menunjukan pukul 07.30 WIB, petugas yang melayani PTSP datang. Kepada kepala unitnya, Anies menegur dan meminta petugas datang lebih pagi lagi.

"Kalau (bukanya) 07.30 WIB, datangnya lebih pagi. Jadi 07.30 WIB sudah siap. Kalau ada yang datang, jangan sampai menunggu merekanya. Dipastiin ya, kita harus datang lebih awal, biar orang datang enggak cari kita, oke," kata Anies.

Pada sidak itu, pegawai kelurahan yang sudah hadir saat Anies datang. Lurah Cikini Ati Mediana dan para kepala seksi sudah berada di ruangannya. Ati sempat mengantarkan Anies menuju ruangan para pegawai di kelurahan itu. Anies juga berdiskusi mengenai cara kerja dan kebutuhan para PNS di sana.

"Mumpung saya di sini. Kalau untuk pembinaan karier Ibu Bapak, apa yang diperlukan?" tanya Anies.

"Kalau pelatihan kita dari Diklat. Mungkin kekurangan kita staf, Pak. Kasie saya enggak punya staf," jawab Ati.

Anies juga melihat sampai ke lantai 4 kantor tersebut. Di lantai 4, kantor itu memiliki sebuah aula. Anies ingin aula itu aktif digunakan untuk kegiatan masyarakat.

Bukan menjebak

Terkait kedatangannya ke Kantor Lurah Cikini, Anies mengatakan dia tidak ingin mencari kesalahan PNS. Anies hanya ingin melihat kinerja lurah yang merupakan ujung tombak pemerintahan di masyarakat.

"Tujuannya bukan mencari masalah, bukan mencari problem, bukan menjebak orang, tapi mari bekerja sama-sama, kita ingin semua aparatur bekerja bersama mengubah Jakarta," ujar Anies.

Dia ingin memastikan ujung tombak itu memberi pelayanan sebaiknya. Anies ingin para lurah merespons permasalahan di wilayahnya dengan cepat dan tuntas.

Lurah harus memahami situasi yang ada di wilayahnya. Lurah harus paham berapa tingkat kemiskinan, pengangguran, pelayanan kesehatan, pendidikan, sampai potensi permasalahan narkoba.

"Bukan semata-mata sebuah kantor yang secara pasif menerima orang datang mengurus, orang datang minta surat ini surat itu, tapi secara aktif jadi ujung tombak," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com