Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Anies Tegaskan Penderita Kusta Gratis Berobat

Kompas.com - 15/11/2017, 11:40 WIB
Jessi Carina,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penderita kusta di Jakarta gratis melakukan pengobatan. Hal ini dia sampaikan setelah menerima tamu dari Nippon Foundation di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (15/11/2017).

"Satu hal yang tadi digarisbawahi oleh Kepala Dinas dalam pertemuan adalah, Pemprov DKI menggratiskan biaya pengobatan bagi siapa pun yang mengalami penyakit kusta. Dibebaskan biayanya dan akan ditangani dengan serius," ujar Anies.

Dengan Nippon Foundation, Pemprov DKI Jakarta akan bekerja sama untuk menangani penyakit kusta di Jakarta. Dia berharap biaya pengobatan kusta yang gratis akan membantu menyembuhkan dan mencegah penyebaran penyakitnya.

Nippon Foundation bekerja mengampanyekan penanganan penyakit kusta. Selain itu, juga ajakan anti-diskriminasi terhadap penderita kusta.

Baca juga : Selama 2017, Sudah Ada 33 Warga Depok Terjangkit Kusta

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi mengatakan, ada 311 pasien kusta selama 2017 ini. Pengobatan gratis bisa dilakukan di semua puskesmas di Jakarta.

Koesmedi mengatakan, penderita kusta juga dideteksi melalui program Ketuk Pintu Layani dengan Hati.

"Tempat-tempat yang biasanya banyak kita temukan yaitu di panti-panti, kemudian juga di penjara, itu kita sering dapatkan kusta yang dari daerah luar Jakarta," kata Koesmedi.

Baca juga : Melawan Stigma Kusta di Lembah Nugraha Hayat (1)

Ketua The Nippon Foundation dan Duta WHO untuk penyakit kusta, Yohei Sasakawa, mengatakan, saat ini kusta masih dianggap sebagai kutukan. Padahal, hal itu hanya mitos saja.

"Kusta itu bukan suatu kutukan dan juga bukan dosa dari Tuhan. Namun penyakit kusta ini bisa disembuhkan dan juga obatnya juga secara gratis, secara cuma-cuma," kata Sasakawa.

Kompas TV Penderita Kusta Tinggal Sendiri di Rumah Rusak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com