Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

47 Bangunan di Jakarta Timur Diusulkan Jadi Cagar Budaya

Kompas.com - 19/12/2017, 19:23 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur menetapkan 47 bangunan sebagai kandidat cagar budaya pada 2018 mendatang. Bangunan ini terdiri dari rumah, gedung, makam, serta tempat ibadah.

"Kita masih meneliti 47 bangunan, semuanya masih bersatuskan kandidat dan sudah kita usulkan atau serahkan ke TACB (Tim Ahli Cagar Budaya) yang sudah ditetapkan gubernur," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur Iwan Wardhana, kepada Kompas.com, Selasa (19/12/2017).

Menurut Iwan, sebelum diusulkan, semua bangunan tersebut sudah disurvei oleh timnya. Semuanya dipastikan berada di kawasan Jakarta Timur dan memiliki unsur yang masuk dalam kategori cagar budaya.

"Dari 10 ada 7 kecamatan yang memiliki bangunan dan berpotensi menjadi cagar budaya. Namun itu tadi, yang menetapkan nanti TACB, ibaratnya kita hanya mengusulkan mereka yang meneliti apakah masuk kategori cagar budaya," ujar Iwan.

Beberapa lokasi yang diusulkan jadi cagar budaya terdapat di kecamatan Matraman (5 lokasi), Pulogadung (6 lokasi), Jatinegara (30 lokasi), Kramatjati (3 lokasi), Pasar Rebo (1 lokasi), Cakung (1 lokasi), dan di Cipayung (1 lokasi).

"Data lengkapnya saya harus lihat catatan, tetapi beberapa di antaranya itu gedung perusaahan film negara (PFM), rumah tinggal di Jatinegara, Panti Asuhan Van der Steur, Masjid Aasalfiyah, dan bekas gedung Kodim," ucap Iwan.

Baca juga : Pemprov DKI Akan Gratiskan PBB Cagar Budaya Golongan A

Iwan menyampaikan, untuk masuk ke dalam kategori cagar budaya, ada beberapa syarat utama yang harus dipenuhi sebagai bahan penilaian.

Syarat tersebut di antaranya usia bangunan yang sudah lebih dari 50 tahun serta nilai historis dari bangunan tersebut yang berdampak pada perkembangan suatu kawasan.

Pengusulan lokasi tersebut sebagai cagar budaya juga berdasarkan keinginan Pemkot Jaktim untuk membuat lokasi wisata sejarah dan religi di Jakata Timur yang harapannya bisa terealisasi pada 2018.

"Bisa dibilang wilayah Jakarta Timur itu lebih besar dari Jakarta lainnya, berangkat dari situ saya bersama tim penasaran mencari bangunan yang berpotensi jadi cagar budaya lainnya," kata Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com