Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Meninggalnya Mahasiswi UIN Jakarta karena Difteri

Kompas.com - 26/12/2017, 13:18 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aufatul Khuzzah (19), mahasiswi semester lima Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah asal Serang, Banten meninggal akibat penyakit difteri.

Humas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Feni Arifiani memastikan hal tersebut saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/12/2017) siang.

"Betul yang bersangkutan korban difteri dan sudah dimakamkan di Serang, Banten," kata dia.

Kepada Kompas.com, Feni kemudian mengirimkan kronologi awal Aufatul mengalami gejala penyakit difteri hingga meninggal pada 24 Desember kemarin.

Kronologi tersebut dibuat oleh UPT Puskesmas Ciputat Timur kemudian dikirimkan ke pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca juga : Mahasiswi UIN Jakarta Meninggal karena Difteri

Berdasarkan laporan kronologi tersebut, pada tanggal 1 hingga 30 November 2017 Aufatul melakukan kegiatan seperti mahasiswa pada umumnya.

Pada akhir November, dia pergi ke Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan Fakultas Bahasa Arab. Saat itu kondisi Aufatul sedang dalam keadaan sakit.

Sepulang dari Yogyakarta, tepatnya pada periode 1 hingga 8 Desember 2017, Aufatul pulang ke rumah orangtuanya di Kampung Laban, Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Banten.

Saat itu, Aufatul mengeluhkan demam yang hilang timbul dan juga nyeri tenggorokan. Oleh sebab itu, dia langsung dibawa ke Klinik Jongjing Medistra.

Namun, lantaran tidak mengalami perubahan kondisi Aufatul dibawa berobat kembali ke PKM Tanara dan kemudian langsung dirujuk ke RS Hermina.

Baca juga : Penyebaran Meningkat, Ada 57 Kasus Difteri di Jakarta

Di sana, dia kemudian diperiksa dan kemudian diperbolehkan pulang. Namun, pada malam Sabtu tanggal 8 Desember dia kembali dibawa berobat ke Klinik dr.Budi dan setelah diperiksa Aufatul dianjurkan untuk dirujuk ke Poli THT RSDP Serang.

Pada 9 Desember, keluarga membawa Aufatul berobat ke RSDP Serang dan setelah mendapat pemeriksaan Aufatul didiagnosa suspect difteri.

Menurut keterangan keluarganya, Aufatul langsung mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSDP Serang selama 13 hari. Setelah itu, Aufatul dipindahkan ke ruang perawatan biasa hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 24 Desember 2017.

Kendati demikian, Feni masih belum bisa memastikan apakah Aufatul terkena penyakit difteri saat tengah berada di lingkungan kampus UIN atau tidak.

"Kita belum dapat info valid apakah difteri itu terjadinya di Ciputat, wilayah kampus atau memang dia dari luar kebawa ke sini," tandas Feni.

Berdasarkan keterangan keluarga, Feni tidak mendapat imunisasi lengkap sewaktu kecil. 

Update per Minggu 26 Desember 2017 malam: Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Suhara Manulang menyampaikan, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap Aufatul Khuzza (19), mahasiswi semester lima Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, negatif difteri. 

Baca selengkapnya : Hasil Laboratorium Mahasiswi UIN Aufatul Negatif Difteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com