Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Sandiaga soal 3.200 Lapangan Kerja di Tanah Abang Terselamatkan

Kompas.com - 29/12/2017, 20:47 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, 3.200 lapangan kerja terselamatkan berkat penataan kawasan Tanah Abang. Sandiaga menjelaskan secara rinci terkait hal ini, di Jakarta Smart City Lounge, Balai Kota DKI, Jumat (29/12/2017) sore. 

"Biasanya pengusaha berbasis fashion di satu usaha kecil menengah, mereka selalu mempekerjakan sekitar 6 sampai 8 orang," kata Sandiaga. 

Di kawasan Tanah Abang, lanjutnya, Pemprov DKI telah menyediakan 400 tenda untuk para pedagang kaki lima.  

"Jadi kalau kita bicara 400 (tenda), sekitar 3.200 lapangan kerja yang terdampak oleh pola penataan ini. Ini yang kami sebut kategorinya terselamatkan," ujarnya. 

Baca juga: Penataan PKL Tanah Abang Out Of The Box, tapi Banyak yang Dilanggar

Suasana di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.MAULANA MAHARDHIKA Suasana di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.
Rata-rata jumlah pekerja dalam satu tenda PKL tersebut, ia dapatkan berdasar data yang dikumpulkan selama mengelola UMKM di Jakarta.

"Jadi 3.200 (lapangan pekerjaan) itu, menurut data kami yang selalu kami kelola waktu mengelola UMKM. Bahwa mayoritas pengusaha kecil mandiri itu masih di kuliner, tetapi tadi yang terdata itu kebanyakan di fashion. Sekitar 20-25 persen pengusaha berbasis fashion yang rata-rata mempekerjakan 6 sampai 8 orang," kata Sandiaga. 

Baca juga: Polisi Minta Kebijakan Penutupan Jalan di Tanah Abang Dikaji Ulang

Jumlah lapangan pekerjaan yang terselamatkan masih dapat bertambah, jika dijumlahkan dengan lapangan kerja sektor lain di kawasan Tanah Abang.

Meski demikian, Sandiaga tak menjelaskan secara rinci sektor-sektor lapangan pekerjaan lain tersebut. 

Penataan Tanah Abang ini, lanjutnya, masih harus terus dipantau. Sandiaga akan mengevaluasi penataan Tanah Abang melalui data Jakarta Smart City, setiap Jumat. 

Kompas TV Kebijakan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menata kawasan Tanah Abang menuai kritik dan polemik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com