Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bertemu Para Ulama, Apa yang Dibahas?

Kompas.com - 30/12/2017, 14:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pertemuannya dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Sabtu (30/12/2017) sejumlah anggota Forum Ulama Habib Jakarta menyampaikan masukan-masukan mereka.

Masukan yang disampaikan tak hanya soal keagamaan, tetapi juga terkait pembangunan Jakarta.

Ketua Forum Ulama Habib Jakarta Syukron Makmun mengatakan, salah satu masukan yang disampaikan terkait penanganan banjir Ibu Kota. Mereka membahas ide pengerukan 13 sungai di Jakarta.

"Di bibirnya itu nanti supaya digali ke bawah sampai dasar laut, 10 meter," ujar Syukron di rumah dinas wagub, Jalan Denpasar Raya, Sabtu (30/12/2017).

Baca juga : Sandiaga: Boleh Enggak kalau Ketemu Habib Pakai Baju Basket?

Syukron mengatakan, setiap wali kota juga harus memiliki beko untuk mengeruk sungai kecil di kampung.

Dia juga ingin sungai-sungai bisa kembali seperti dulu. Syukron juga menyampaikan, Anies dan Sandiaga akan membuktikan kinerjanya dengan aksi nyata.

"Kalau anak-anak Cikini dulu bisa mandi nyemplung dari jembatan ke bawah, itu akan dibuktikan dengan pekerjaan, tetapi membuat pekerjaan tidak seperti membalikan telapak tangan. Perlu waktu, jadi sabar," kata Syukron.

Selain itu, mereka membahas soal kemacetan Jakarta. Terkait itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno cukup terkejut karena Forum Ulama Habib Jakarta memiliki masukan yang spesifik tentang pembangunan Jakarta.

Sandiaga mengatakan, ide pengerukan sungai hingga 10 meter itu merupakan usulan ulama.

"Permintaan dari mereka untuk dikeruk 10 meter, itu baru dengar tadi dari Pak Kyai Syukron. Bahwa dia mengusulkan agar dikeruk sampai dalam," ujar Sandiaga.

Baca juga : Pembelaan Sandiaga atas Kritik terhadap Penataan Tanah Abang...

Sandiaga berterima kasih atas masukan-masukan mereka. Dia mengatakan, masukan itu akan ditampung.

"Itu yang disampaikan sama para ulama. Tentunya kita akan tampung dan kita akan diskusikan masukan tersebut. Itu permintaan mereka," ujar Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com