Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Mengaku Sudah 4 Kali Curi Pagar Bandara

Kompas.com - 27/01/2018, 15:34 WIB
Sherly Puspita

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Mad Soleh (31), seorang buruh harian lepas asal Tangerang Selatan (Tangsel) nekat mencuri besi pagar Bandar Udara Budiarto, Tangerang, Banten. Alasannya, untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Ahmad Alexander mengatakan, kasus itu dilaporkan pada Jumat (26/1/2018) dengan nomor laporan LP/61 /K/I/2018/Sek Legok.

"Mad Soleh tidak beraksi sendiri, dia dibantu rekannya bernama Padil yang sampai hari ini masih dalam proses pencarian," ujar Alexander kepada Kompas.com, Sabtu (27/1/2018).

Alenxander melanjutkan, setelah mengamankan Mad Soleh, buruh harian lepas ini mengaku telah melakukan aksi curi pagar ini sebanyak 4 kali selama bulan November 2017, Desember 2017, sampai dengan pertengahan bulan Januari 2018.

"Pencurian yang terakhir itu terjadi pada hari Jumat (12/1/2018) dini hari. Tapi baru dilaporkan Jumat kemarin," lanjutnya.

Saat diamankan, polisi menyita sebanyak sepuluh besi pagar tipe British Reinforced Concrete (BRC) dalam keadaan terpotong-potong dan dimasukkan dalam sebuah karung.

Baca juga : Butuh Modal Nikah dan Bayar Utang, Pria Ini Curi Motor di Masjid

"Pelaku mengakui bahwa perbuatannya dilakukan dengan cara terlebih dahulu menggunting satu persatu jari- jari kawat pagar dengan menggunakan gunting besi milik Padil, selanjutnya dimasukan kedalam 1 lembar karung plastik warna putih," lanjut Alexander.

Alexander mengatakan, pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini. Ia mengatakan, tidak adanya pagar di bandara dapat membahayakan penerbangan.

"Ketiadaan pagar dapat membahayakan proses penerbangan karena landasan pacu dapat menjadi tidak steril (baik hewan maupun orang) karena tidak ada pagar yang membatasi," kata dia.

Atas tindakannya, para pelaku akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

"Ini dikenakan pasal pencurian dengan pemberatan karena dilakukan oleh 2 orang bersama-sama. Sembilan tahun penjara ancaman hukumannya," kata dia.

Baca juga : Pelaku Mengaku Bongkar Makam dan Curi Tali Kafan karena Butuh Uang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com