Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuli Bangunan Curi Kabel PLN yang Tertanam di Tanah untuk Dijual

Kompas.com - 29/01/2018, 16:16 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Tim Vipers Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengamankan Dianto (25),  kuli bangunan yang kedapatan mencuri kabel PLN di BSD, Tangsel.

Menurut Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Ahmad Alexander, Dianto mencuri kabel PLN dengan cara menggali kabel yang tertanam di dalam tanah.

"Pelaku melakukan pencurian dengan cara menggali kabel yang tertanam di dalam tanah kemudian mengelupas kabel PLN jenis XLPE sepanjang 100 meter, lalu memotong-motong isi kabel yang terbuat dari tembaga dan menjualnya," ungkap Ahmad kepada Kompas.com, Senin (29/1/2018).

Aksi Dianto itu diketahui petugas PLN area BSD Cilenggang ketika tengah melakukan kontrol. Petugas bernama Abdul tersebut curiga lantaran sinyal di bawah Jembatan Green Cop BSD berwarna merah ketika dilihat melalui panel kontrol di kantornya.

"Petugas itu kemudian melakukan pengecekan ke lokasi dan memergoki ada orang yang sedang melakukan pemotongan kabel PLN. Namun, saat dipergoki, orang tersebut melarikan diri," ujar Ahmad.

Polisi menangkap Dianto pada 28 Januari kemarin di Pagedangan. Dianto mmengaku mencuri kabel PLN sebanyak tiga kali pada tanggal 6, 7, dan 8 Januari 2018.

Menurut Ahmad, Dianto mengaku terpaksa mencuri kabel PLN untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dianto juga mengaku mencuri seorang diri dengan cara menggali kabel yang tertanam di dalam tanah.

"Pelaku melakukan pencurian tersebut seorang diri dengan menggunakan gergaji besi dan pada saat ketahuan gergaji tersebut dibuang ke Sungai Cisadane," ujar Ahmad.

"Kami juga mengamankan seorang bernama Rusman (25) yang diduga melakukan penadahan atas barang hasil kejahatan dari tersangka di lapak barang bekas di daerah Cisauk," ujar Ahmad.

Atas kejadian tersebut, PLN mengalami kerugian hingga Rp 35 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com