Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Stadionnya Bertaraf Internasional, Tapi Kelakuannya Masih Tarkam ...

Kompas.com - 18/02/2018, 12:40 WIB
Sherly Puspita,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengkritik perilaku rusuh sejumlah suporter pada laga Piala Presiden 2018, Sabtu ( 17/2/2018) malam.

"Menurut saya kalau stadionnya bertaraf internasional tapi kelakuannya masih kelakukan tarkam (pertandingan kelas kampung), enggak akan menyelesaikan masalah," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (18/2/2018).

Ia mengatakan, pada pertandingan semalam stadion beserta pemainnya telah menunjukkan kualitas internasional. Ia meminta agar hal semacam ini tak dirusak dengan kelakuan negatif sejumlah orang.

"Kita lihat bagaimana super Simic dengan ciamik, menciptakan gol-gol dengan tandukan dan tendangan buat saya itu entertaintment sekali. Dan juga gol ketiganya luar biasa menurut saya, saya larut di sana. Tapi jangan sampai ternodai oleh kegiatan sebagian kecil pendukungnya," tuturnya.

Baca juga : Sandiaga Ingin Ada Sanksi untuk Suporter yang Berbuat Rusuh di GBK

Sandi mengaku prihatin atas kerusuhan suporter bola yang terekam CCTV saat Piala Presiden tadi malam.

"Tadi dilaporkan kejadian yang terekam CCTV dan juga sudah beredar foto-fotonya bahwa sebagian kecil, dari teman-teman Jakmania yang menodai jadi saya mengatakan perihatin sekali," ujar Sandi.

Sandi mengaku telah mendapatkan laporan bahwa kerusakan yang disebabkan karena kejadian tersebut tak begitu signifikan.

Ia pun akan berkoordinasi dengan pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk membuat mekanisme sanksi untuk para pelanggar ketertiban tersebut.

Baca juga : Rusuh Suporter Piala Presiden Memaksa Masuk Stadion GBK Terekam CCTV

"Kita akan langsung berkoordinasi untuk memperbaiki dan saya meminta bahwa (oknum) yang tertangkap di CCTV itu disebarkan oleh Jakmania kepada masyarakat dan diberi sanksi khusus untuk Jakmanianya mereka memberikan sanksi sendiri kepada anggotanya yang tidak disiplin. Itu mekanisme yang menurut saya lebih tepat bekerjasama nanti dengan aparat tentunya," kata dia.

Kompas TV Panpel pertandingan tak kuasa membendung massa yang merangsek masuk.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com