Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Buah Rockmelon dari Australia

Kompas.com - 08/03/2018, 21:05 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, pihaknya telah menerima edaran dari Balai Karantina soal kewaspadaan terhadap buah jenis rockmelon (Cucumis melo) dari Australia. Surat edaran ini diterbitkan menyusul pemberitaan tentang wabah listeria di negeri kangguru tersebut.

"Saya sudah cek alhamdulillah sampai hari ini belum ada rockmelon (dari Australia) itu masuk ke Jakarta. Tapi semua rockmelon di Jakarta sudah saya ambil sampel tanggal 6 (Maret) tapi hasilnya baru selesai tanggal 9 besok sore. Kami akan sebarkan informasinya," kata Darjamuni kepada Kompas.com, Kamis (8/3/2018).

Ia menjelaskan di Jakarta rockmelon hanya dijual di supermarket atau toko buah tertentu. Harganya cukup mahal sehingga tidak beredar di pasar tradisional. Ia mengimbau untuk sementara waktu agar masyarakat menghindari konsumsi rockmelon.

"Sekarang lagi diinvestigasi dari mana rockmelon ini. Sementara ini, makanlah dulu buah lokal. Buah lokal kita sangat enak kok," ujar dia.

Dalam surat edaran yang beredar, Balai Karantina (Barantan) menyebut melon yang tercemar bakteri Listeria monocytogenes adalah buah yang berasal dari wilayah Nericon, New South Wales, Australia.

"Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 237/KPTS/KR.050/4/2016 tentang Pengawasan terhadap Sistem Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan Negara Australia, rockmelon/cantaloupe termasuk jenis PSAT dalam pengakuan/rekognisi," tulis surat edaran tersebut.

Barantan juga meminta Balai Besar/Balai/Stasiun Karantian Pertanian untuk memperketat pengawasan dan kewaspadaan terhadap masuknya buah utuh maupun buah potong jenis rockmelon dari Australia dan/atau eks-impor asal Australia. Pengawasan itu perlu dilakukan dengan melakukan pengujian di laboratorium setiap ada pemasukan dengan target uji Listeria monocytogenes.

"Pengujian Listeria monocytogenes dilakukan di laboratorium yang telah terakreditasi," tegas Banun Harpini, Kepala Barantan dalam surat edaran tersebut.

"Apabila ditemukan cemaran Listeria monocytogenes pada buah rockmelon/cantaloupe, maka dilakukan tindakan pemusnahan dan dilakukan notifikasi ke negara asal," sambungnya.

Barantan menyebutkan, surat edaran itu berlaku sejak tanggal ditetapkannya (5 Maret 2018) hingga terbitnya Keputusan Menteri Pertanian tentang Penutupan Pemasukan Rockmelon (Cantaloupe) dari Australia ke dalam wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com