Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Durian Berserakan Saat Oknum Ormas Keroyok Anggota TNI di Bekasi

Kompas.com - 23/03/2018, 13:36 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com — Dua anggota TNI terluka karena dikeroyok oknum organisasi masyarakat (ormas) di sebuah lapak durian, Jalan Jati Kramat, Jati Asih, Bekasi, Rabu (21/3/2018).

Ribut, petugas keamanan perumahan di sebelah tempat kejadian, mengungkapkan, dirinya melihat keramaian saat peristiwa berlangsung. Ketika itu sudah banyak warga yang berkumpul di lokasi.

"Kondisi lapak berantakan. Buah durian bertebaran. Etalase dan meja, kondisinya sudah terbalik. Terpal juga di-ubrak-abrik. Waktu itu banyak yang datang pakai motor," ucap Ribut saat ditemui, Jumat (23/3/2018).

Baca juga: 2 Anggota TNI Jadi Korban Pengeroyokan 15 Anggota Ormas di Bekasi 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di tempat kejadian perkara, tepatnya di lapak jual durian di depan Giant Jati Asih, kondisinya sudah kembali rapi.

Terdapat satu kotak kayu berukuran panjang 1,5 meter dan lebar 50 cm yang terkunci gembok. Kotak tersebut merupakan tempat penyimpanan durian.

Selain itu, tampak dua etalase kayu untuk menaruh durian serta sebuah meja diletakkan di depan lapak dan terpal yang terlipat. Kondisi etalase kayu dan terpal di beberapa bagian tampak rusak.

Saat Kompas.com ke lokasi, lapak dalam keadaan sepi. Tidak ada penjaga dan lampu penerangan masih menyala.

Baca juga: Gara-gara Tak Diberi Durian, 15 Oknum Anggota Ormas Keroyok Anggota TNI

Sebelumnya, dua anggota TNI bernama Praka Ade Septiyanto dan Hendrik Kereh dianiyana segerombolan pemuda yang mengaku dari ormas. Mereka awalnya meminta sembilan durian kepada korban, tetapi permintaan tersebut ditolak.

Pelaku bernama Aldi Pratama bersama rekan-rekannya yang tidak menerima jawaban tersebut lalu merusak lapak durian tersebut dan melakukan pengeroyokan kepada korban termasuk melempar buah durian kepada korban. Akibatnya korban mengalami luka di tubuh dan wajahnya.

Saat ini petugas Polres Metro Bekasi Kota telah menangkap satu pelaku dan masih melakukan pengejaran kepada anggota kelompok lainnya.

Kompas TV Penyebab saling serang adalah saling senggol saat berkaraoke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com