Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Sandiaga, Mayoritas Masyarakat Indonesia Ingin Pemimpin Baru

Kompas.com - 07/04/2018, 11:34 WIB
Jessi Carina,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kerap membantu kampanye calon kepala daerah yang ikut pilkada serentak tahun ini.

Sandiaga mengatakan, hal itu sekaligus untuk mendengarkan masyarakat tentang pemimpin seperti apa yang mereka inginkan.

Berdasarkan hal itu, kata Sandiaga, sejauh ini masyarakat Indonesia ingin pemimpin baru.

"Nah, kita sekarang mengukur pemimpin baru itu seperti apa yang diinginkan, karena sekarang angkanya sudah mencapai mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan pemimpin yang baru, paling enggak yang kita temui," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (7/4/2018).

Sandiaga menambahkan, masyarakat melihat perkembangan ekonomi tidak berjalan dengan baik. Itu menjadi salah satu alasan mereka menginginkan pemimpin baru.

Baca juga: Sandiaga Uno: Pak Prabowo Sama Sekali Tidak Ragu

 

Aspirasi masyarakat seperti itulah yang ingin diserap. Dengan memahami keinginan masyarakat, Partai Gerindra bisa merumuskan kepemimpinan yang lebih baik.

"Nah, ini yang harus kita jahit, kita rajut kebersamaan ini dan mudah-mudahan bisa menawarkan suatu kepemimpinan yang lebih baik di Indonesia," ucap Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga juga membahas persoalan deklarasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI. Menurut Sandiaga, Prabowo tidak pernah merasa ragu meskipun belum juga melakukan deklarasi.

"Pak Prabowo sama sekali tidak ragu, sama sekali tidak ragu. Tidak ada keraguan sama sekali di Pak Prabowo," kata Sandiaga.

Dia menambahkan, Prabowo sedang menyerap aspirasi masyarakat. Menurut dia, Prabowo tidak ingin terburu-buru. Prabowo tidak mau cepat-cepat deklarasi, tetapi tidak mendengar keinginan warga.

"Yang Pak Prabowo inginkan adalah bahwa kita jangan seperti pemilu-pemilu atau pilkada yang dulu, merasa besar, merasa pengin deklarasi cepat-cepat, tapi tidak mendengar apa yang diinginkan oleh warga dan mitra koalisi," tutur Sandiaga.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Komunitasnya, Sandiaga Berlari Susuri Kali Ciliwung

Kompas TV Sebelumnya Ombudsman RI menemukan dugaan maladministrasi dalam penataan kawasan Tanah Abang Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com