Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya 40 Laptop di MTs Al Falah Jelang Ujian Nasional

Kompas.com - 11/04/2018, 11:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan jelang Ujian Nasional Berbasis Komputer, Madrasah Tsanawiyah Al Falah yang beralamat di Jalan Luar Batang III, Penjaringan, Jakarta Utara telah melakukan berbagai persiapan.

Salah satu persiapan yang dilakukan adalah meminjam 40 unit laptop dari murid dan guru untuk digunakan pada momen tahunan tersebut.

Guru sekaligus Bendahara MTs Al Falah Muhammad Umar mengatakan, sekolah belum memiliki fasilitas laboratorium komputer sehingga terpaksa meminjam laptop pribadi milik murid dan guru.

"Iya jadi seakan-akan siswa menitipkan laptopnya karena sudah dua kali sistemnya pakai laptop begitu. Bagi sekolah yang enggak punya lab, silakan pinjam ke orangtua," kata Umar, Selasa (10/4/2018).

Baca juga : Laptop untuk UNBK Raib, MTs Al Falah Bingung Cari Pengganti

Naas, 40 unit laptop tersebut raib sepekan sebelum UNBK digelar. Senin (9/4/2018) sore, pencuri membobol ruang peyimpanan komputer dan menggasak seluruh laptop yang ada di sana.

"Saya naik ke atas, saya lihat sudah enggak ada sama sekali, bersih," kata guru Mts Al Falah  lainnya, Thohir. Ia menaksir kerugian akibat peristiwa tersebut mencapai angka 135 juta Rupiah.

Terancam tidak ujian nasional

Namun, kerugian materiil bukan menjadi masalah terbesar bagi civitas MTs Al Falah. Menurut Thohir, nasib 109 anak didik mereka yang terancam tidak mengikuti UNBK kini menjadi prioritas.

"Ini yang jadi permasalahan bagi kami. Ini jadi kemelut buat kami semua, baik kepala sekolah, yayasan dan sebagainya. Bagaimana cara solusinya saya belum dapatkan," kata Thohir.

Umar menambahkan, sejumlah perwakilan dari Kementerian Agama telah berkunjung ke sekolah tersebut pada Senin pagi. Mereka, kata Umar, menjanjikan bahwa para murid tetap dapat mengikuti UNBK.

"Kementerian sudah datang yang penting anak-anak ujian. Entah itu pindah ke sekolah lain atau laptopnya yang didatangkan," katanya.

Adapun untuk orangtua yang anaknya kehilangan laptop, Umar mengatakan pihaknya masih menunggu solusi dari Kemenag selaku institusi yang menanungi madrasah.

"Tadi ada beberapa orangtua saya minta tunggu 2-3 hari ini karena saya belum mendapat jawaban dari Kementerian Agama," kata Umar.

Baca juga : 40 Laptop yang Raib di MTs Al Falah Milik Siswa dan Guru

Tidak ada kerusakan

Kepolisian Sektor Metro Penjaringan sudah mendatangi TKP pada Senin malam. Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, ruang penyimpanan laptop tersebut sedang dalam keadaan terkunci.

Walau terkunci, polisi tidak menemukan kerusakan berarti di pintu ruangan itu. "Ruangan yang ada laptopnya terkunci tapi enggak rusak kuncinya. Hanya (pengaitnya) yang atas dan di bawah jebol," kata Mustakim menjelaskan.

Selasa kemarin, sejumlah saksi yang terdiri dari guru dan warga sekitar sudah diperiksa polisi. Ruangan peyimpanan laptop yag dibobol pun dikunci oleh polisi sehingga tidak bisa diakses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com