Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Bertemu Jokowi, Suami Istri dari NTT Kehabisan Ongkos di Jakarta

Kompas.com - 14/04/2018, 16:03 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Timur menyelamatkan sepasang suami istri asal Nusa Tenggara Timur yang kehabisan ongkos di Jakarta, Sabtu (14/4/2018). Suami istri ini nekat ke Ibukota untuk menemui Presiden Joko Widodo agar dibuatkan Kartu Indonesia Sehat karena sang istri menderita sakit infeksi saluran kemih.

"Kami temukan di sekitar Pasar Rebo. Mereka sudah berusaha menghubungi sanak saudara di Jakarta tapi enggak ada yang bisa dihubungi," ujar Petrus salah satu Petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Timur saat dihubungi pada Sabtu (14/4/2018).

Petrus mengungkapkan tujuan mereka ke Jakarta hanya untuk dibuatkan Kartu Indonesia Sehat. Sang istri berharap agar dirinya dapat dirawat sebab penyakit ini sudah membuatnya kesulitan buang air hingga perutnya membesar.

Baca juga : Masih Ada 68 Juta Masyarakat yang Belum Terdaftar JKN-KIS

Suami istri bernama Nikolaus Newa dan Fransiska Enga ini berasal dari Penginanga Desa Lape, Kecamatan Aesesa, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Suami istri itu ingin agar dirawat dan dioperasi di rumah sakit yang ada di Jakarta karena di NTT alatnya tidak memadai. Setelah dioperasi dan dinyatakan sembuh, mereka ingin kembali ke NTT.

"Dengan bermodalkan uang hasil menjual ternak babinya, bapak Nikolas dan Ibu Fransiska berangkat ke Jakarta dengan uang Rp 4 juta. Tapi uang hasil jual ternaknya kurang, akhirnya telantar di Jakarta," ujar Petrus.

Baca juga : Kontribusi JKN-KIS ke Perekonomian Indonesia Capai Rp 152,2 Triliun

Petugas pun segera berkoordinasi dengan petugas Kementerian Sosial agar sepasang suami istri itu mendapatkan perawatan kesehatan. Rencananya mereka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan nasional.

Sambil menunggu proses tersebut petugas membawa mereka ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung. Di panti memastikan mereka tidak telantar dan tidur di jalanan.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Pagi berikut ini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com