Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI: Panitia "Untukmu Indonesia" Tak Mengindahkan Peringatan Bagi-bagi Sembako di Monas

Kompas.com - 29/04/2018, 23:23 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI mengancam akan memberikan sanksi kepada panitia penyelenggara acara "Untukmu Indonesia" yang membagi-bagikan bahan pokok di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018). 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiarti mengatakan, sanksi tersebut diberikan karena panitia diduga melanggar surat perjanjian yang telah dibuat.

"Intinya panitia tidak memenuhi janji mereka sesuai surat pernyataan yang mereka buat dan tidak mengindahkan peringatan dan saran saya terkait bagi-bagi sembako," ujar Tinia kepada Kompas.com, Minggu (29/4/2018).

Baca juga: Pemprov DKI Akan Panggil Panitia Untukmu Indonesia yang Bagi-bagi Sembako di Monas

Tinia menambahkan, saat pengurusan izin, pihak panitia menyebut acara tersebut merupakan kegiatan kebudayaan.

Atas dasar itu, kata Tinia, Pemprov DKI memberikan pengamanan sesuai standar operasional prosedur acara kebudayaan, bukan acara bagi-bagi sembako.

"Sebenarnya apabila panitia jujur dengan apa yang akan mereka lakukan dan mendengarkan saran kami, pasti kami akan mempersiapkan strategi pengamanan dan lay out yang berbeda untuk kegiatan bagi sembako," katanya.

Baca juga: Ingin Hadiri Acara Untukmu Indonesia, Warga Berdesakan di Pintu Masuk Monas  

Trotoar Jalan MH Thamrin dekat Monas, Jakarta Pusat, kotor saat pelaksanaan acara Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Trotoar Jalan MH Thamrin dekat Monas, Jakarta Pusat, kotor saat pelaksanaan acara Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4/2018).
"Tapi karena panitia meminta izin untuk kegiatan budaya, makanya kami izinkan dan dengan standar pengamanan yang biasa," tambah Tinia. 

Atas dasar itu, lanjut Tinia, panitia terancam dikenai sanksi.

Sanksi tersebut tergantung kerugian yang timbul akibat acara tersebut.

"Sanksi diberikan sesuai pernyataan yang dibuat panitia, yaitu segala akibat yang timbul dari acara tersebut akan ditanggung pihak panitia," ujarnya. 

Baca juga: Ini Sumber 100.000 Sembako yang Dibagikan Panitia Untukmu Indonesia di Monas

Selain itu, kata Tinia, panitia penyelenggara tidak akan diizinkan menggunakan Monas jika mengajukan permohonan kembali. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Sabtu, acara tersebut menyebabkan kawasan Monas dan sekitarnya macet, kotor, dan semrawut.

Sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, trotoar dijadikan parkir motor.

Baca juga: Panita "Untukmu Indonesia" Tetap Gelar Pembagian Sembako di Monas

Kemaceta terjadi di kawasan Monas pada Sabtu (28/4/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Kemaceta terjadi di kawasan Monas pada Sabtu (28/4/2018).
Puluhan bus, angkot, dan mobil pribadi memakan dua lajur di Tugu Tani, Jalan Medan Merdeka Selatan, dan Jalan MH Thamrin arah Jalan Sudirman.

Kemacetan melanda Jakarta Pusat mulai dari Jalan Kramat Raya, Jalan Letjen Suprapto, Jalan Kwitang Raya, Jalan Salemba Raya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jalan Ir H Juanda, hingga Jalan Kebon Sirih.

Sampah bungkus makanan dan botol berserakan di trotoar, tanaman, dan jalanan.

Baca juga: Ada Acara Untukmu Indonesia, Lalu Lintas di Sekitar Monas Macet

Bau pesing juga cukup menyengat. Kondisi ini terlihat hingga Sarinah, Tugu Tani, dan Jalan Medan Merdeka Barat.

Acara "Untukmu Indonesia" digelar Forum Untukmu Indonesia dan dimeriahkan sejumlah kegiatan, seperti pertunjukan seni, khitanan massal, doa lintas agama, dan pembagian bahan pokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com