Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI dan KWI Harap Pemerintah Serius Cegah Tumbuhnya Ideologi Terorisme

Kompas.com - 13/05/2018, 15:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Eksekutif Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Agus Ulahayan berharap pemerintah serius dalam mencegah tumbuhnya ideologi teroris di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Agus dalam konfrensi pers KWI bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), menanggapi peristiwa pemboman gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018)

Kedua pihak berharap ada tindakan tegas dari pemerintah untuk menanggulangi ancaman teror dari kelompok-kelompok kekerasan tersebut.

Baca juga: Sel Tidur Teroris Mulai Bangkit, Polri Singgung RUU Terorisme yang Mandek

"Satu sisi kita tidak boleh takut, namun di sisi lain kita harap pemerintah tidak menyederhanakan, harus serius menangani hal semacam ini, terutama pencegahan bertumbuh kembangnya ideologi teroris yang membuat tindakannya tidak manusiawi," ucap Agus, di Grha Oikumene, Salemba, Jakarta Pusat, Minggu.

Agus mengungkapkan, peristiwa di Surabaya jelas terlihat sebagai suatu tindakan yang terorganisir, mulai dari waktu pemboman dan posisi gereja-gereja yang diserang. Ia berharap, hal ini perlu diperhatikan dan ditindak oleh pihak berwajib.

Baca juga: Polri: Sel Teroris yang Tidur Mulai Bangkit Jelang Ramadhan

"Pencegahan harus dilakukan. Jangan sampai baru kejadian, kita sibuk sana-sini," ucap Agus.

Kepala Humas PGI Jearri Sumampow mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi kerja pihak berwajib selama ini. Namun, peristiwa hari ini memperlihatkan kader terorisme terus tumbuh.

Baca juga: Kapolri Juga Tinjau Lokasi Ledakan Bom di GKI Surabaya

"Penanganannya harus ditingkatkan ekstra. Perlakuannya harus lebih tegas karena ternyata selama ini tidak memberikan efek jera," ucap Jeirry.

Sebelumnya, ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Tiga gereja tersebut yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja GKI, dan Gereja Pantekosta.

Kompas TV Hingga saat ini, pelaku bom di tiga gereja di Surabaya masih belum teridentifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com